TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan para pengusaha Arab Saudi tertarik dengan kerajinan kayu buatan Indonesia yang dinilai berpotensi meningkatkan tren perdagangan kedua negara.
"Mereka tertarik dengan produk-produk kerajinan tangan (handicraft), terutama kayu. Mereka sampaikan maunya (kerajinan tangan) yang berhubungan dengan kayu atau pohon, pokoknya suka," kata Rosan di Jakarta, Jumat, 3 Maret 2017.
Ia menjelaskan, tren perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi terlihat menurun sekitar 5 miliar dolar Amerika Serikat pada 2016 dibandingkan dengan 2015 yang mencapai 8 miliar dolar Amerika.
Baca: Kementerian Pangkas Lagi Tarif Listrik Tenaga Uap
Karena itu, Kadin pun mencari terobosan untuk meningkatkan kerja sama agar sektor perdagangan kedua negara tidak hanya bertumpu pada perminyakan.
Kadin juga memanfaatkan kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dengan menghelat forum bisnis bertajuk "Indonesia-Saudi Arabia Business Forum" yang mempertemukan pengusaha Indonesia dan Arab Saudi.
Menurut Rosan, tidak dimungkiri bahwa selama ini, investasi Arab Saudi di Asia Tenggara justru lebih banyak dilakukan di Malaysia. Namun, mengingat Indonesia memiliki jumlah penduduk keempat terbesar dunia, para investor pun kini mulai menaruh perhatian.
Simak: Saluran Kredit Perbankan, Korporasi Masih Berisiko
Selain itu, kedatangan Raja Salman juga menjadi faktor para pengusaha Arab Saudi berminat berinvestasi.
"Salah satunya dengan kedatangan Raja Salman ini, mereka (para pengusaha) punya perhatian ke Indonesia dan lebih terbuka. Memang agak berbeda, investasi yang dilakukan kerajaan dengan yang dilakukan komunitas pebisnis berbeda. Masing-masing berinvestasi," kata Rosan.
Ia menambahkan, sektor lain yang dilirik para pengusaha Arab Saudi adalah pariwisata, perusahaan rintisan (start-up company), kesehatan, dan pembangunan infrastruktur.
ANTARA