Tercatat, investasi Arab Saudi di Indonesia pada periode 2013-2016 masih relatif kecil, dan lebih banyak pada sektor tersier terutama sektor perdagangan dan reparasi dan sektor properti khususnya hotel dan restoran. "Oleh karena itu, pemerintah perlu mendorong peningkatan investasi negara itu ke sektor-sektor yang paling dibutuhkan negara ini seperti pengembangan industri pengolahan minyak mentah dan industri petrokimia," katanya.
"Selain di bidang energi, investasi di sektor pariwisata dan keuangan (khususnya pariwisata dan keuangan syariah) harus menjadi bagian penting yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia," lanjut Faisal.
Kedua, kerjasama kedua negara ini bisa juga dimanfaatkan untuk mendorong ekspor Indonesia ke Arab Saudi, baik ekspor produk-produk yang selama ini sudah menjadi andalan, maupun produkproduk potensial yang penetrasinya ke pasar Arab Saudi masih terbatas. "Selama ini pangsa ekspor Indonesia di Arab Saudi masih sangat kecil dibandingkan dengan pangsa ekspor negara-negara Asia lainnya, seperti Cina, Korea Selatan, Thailand dan Vietnam," tuturnya.
Baca : Aramco akan Catatkan IPO Terbesar di Dunia, Ini Rinciannya
Ketiga, Indonesia juga perlu memperbaiki perjanjian perlindungan tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi mengingat jumlah TKI di Arab Saudi adalah yang terbesar kelima setelah Malaysia, Taiwan, Singapura, dan Hongkong. Meskipun demikian, total nilai remitansi yang dibawa TKI dari Arab Saudi justru yang paling besar, yakni US$ 2,77 miliar juta atau 31 persen dari total penerimaan remitansi Indonesia.
"Hanya saja, perlindungan TKI yang bekerja di negara itu sampai saat ini masih sangat lemah. Oleh karena itu, pemerintah perlu memperkuat payung hukum perlindungan terhadap TKI di negara itu di antaranya dengan membuat memorandum of understanding (MoU) antara kedua negara yang dapat meningkatkan perlindungan terhadap TKI," kata Faisal lagi.
INGE KLARA SAFITRI
Video Terkait:
Raja Salman Akan Bertemu Dengan Sejumlah Tokoh Ormas Islam tapi Tidak Rizieq Shihab
Raja Arab Datang, Zulkifli Hasan: Harus Dimanfaatkan Pemerintah
Raja Salman: Penguasa Tajir dari Gurun Tandus