TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan proyek kereta kapsul Bandung bisa selesai pada 2018. Usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Budi mengatakan proyek kereta commuter di Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta harus ditindaklanjuti.
Baca: Pembiayaan Proyek Kereta Cepat Bandung Cair Bulan Ini
"Kami buat format baru di Bandung," kata Budi di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 27 Februari 2017. Format transportasi massal berbasis kereta api di Bandung nantinya terdiri dari commuter dari Cicalengka ke Padalarang. Lalu untuk feeder (kereta kapsul) akan melewati sejumlah stasiun.
Sebagai tahap awal, lanjut Budi, jalur kereta kapsul akan dibangun sepanjang satu hingga dua kilometer. Beberapa stasiun yang bakal dilewati ialah Stasiun Kota Bandung, alun-alun kota, hingga Tegalega. "Awal pembangunan tahun ini dengan investasi kira-kira Rp 1 triliun," ucap Menteri Budi.
Baca: Ciremai Ekspres Bandung-Semarang Beroperasi 3 Oktober
Budi menuturkan proyek kereta kapsul Bandung akan dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan Tbk (persero) bekerja sama dengan PT Industri Kereta Api (persero) atau Inka. Menurut dia, setiap satu jam perjalanan kereta kapsul bisa mengangkut 11 ribu penumpang.
Lebih lanjut, ucap Budi, proyek kereta kapsul bisa diterapkan di kota-kota besar lainnya. Dengan nilai investasi sebesar Rp 200 miliar per 1 Km, pembangunan kereta kapsul dianggap murah. Salah satu yang sudah tertarik menerapkan ialah Surabaya. "Kalau Surabaya mau trem. Nanti bisa saja Yogyakarta," kata Menhub.
ADITYA BUDIMAN