TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Angkasa Semesta (JAS), sebuah perusahaan ground handling yang ditunjuk melayani kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis mengaku tak bisa menuruti permintaan ground power unit (GPU) dari protokoler kerajaan.
"Ada permintaan khusus dari protokoler kerajaan berupa ground power unit," kata Presiden Direktur Jasa Angkasa, Adji Gunawan saat konferensi pers di Halim Perdanakusuma pada Jumat, 24 Februari 2017.
Baca : Kunjungi Indonesia, Raja Arab Siapkan Investasi US$ 7 Miliar
Ground power unit adalah pembangkit daya di luar dari pesawat atau biasa disebut generator. GPU memiliki fungsi memasok energi listrik dan pendingin ruangan di saat mesin pesawat telah dimatikan. Biasanya GPU digunakan saat pesawat parkir dan dalam keadaan mati.
Kata Adji, protokoler Raja Salman minta dua GPU dipasang di masing-masing pesawat yang akan terparkir di Bandara Halim Perdanakusuma. Rencananya ada tujuh pesawat yang akan mendarat di bandara tersebut. Tiga di antaranya mendarat dalam waktu bersamaan. "Mereka minta charge GPU dobel, atau menjadi enam GPU dalam tiga pesawat," ucap dia.
Baca : Tujuh Hotel Bali Disiapkan Untuk 1.500 Rombongan Raja Arab
Mereka meminta pasokan energi ditambah saat mesin pesawat dalam keadaan mati. Tapi permintaan itu tidak bisa dituruti oleh PT JAS karena keterbatasan fasilitas. "Itu salah satu challange yang kami hadapi, karena mereka memiliki standar tinggi."
Selain permintaan itu, Raja Arab juga membawa dua tangga eskalator elektrik dari Arab Saudi. Masing-masing tangga seberat 32 ton. Kata Adji, protokoler yang mereka terapkan begitu ketat dan khusus. Kata dia, biasanya kepala negara lain di dunia hanya menggunakan tangga biasa untuk masuk atau keluar dari pesawat.
Baca : Raja Arab ke Bali: Pesan 7 Hotel, Tarif Rp 20 Juta per Malam
Dua tangga itu telah dikirim dari Arab pada 21 Februari lalu. Selain itu, Raja Salman juga membawa dua unit mobil Mercy S600 ke Indonesia. Mobil itu akan digunakan pelesir ke Jakarta dan ke Bali. Rencananya, Raja Salman juga akan membawa sekitar 1.500 orang rombongan dari Arab.
AVIT HIDAYAT