TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mendukung program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) pemerintah, yang kemarin diluncurkan serentak di 44 kota.
Menurut Darmin, program itu dapat membuat dampak inflasi bahan pangan pokok tak lagi terasa. “Dengan pengalihan subsidi tunai ke nontunai, maka dampak inflasi beras mestinya hampir nggak ada, kalau yang lain ada,” ujarnya saat ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 24 Februari 2017.
Baca: Harga Cabai di Kalimantan Timur Naik Drastis
Penyebabnya, bantuan nontunai itu diserahkan dalam bentuk kartu combo atau memiliki fungsi kombinasi sebagai uang elektronik dan tabungan. Jumlah bantuan yang diserahkan adalah sebesar Rp 110 ribu per bulan, yang dapat digunakan untuk membeli dua jenis bahan pokok, yaitu beras dan gula.
Bantuan itu hanya dapat digunakan untuk membeli bahan pangan beras dan gula di tempat pembelian bantuan pangan yang diberi nama warung gotong royong elektronik (e-warong) atau agen bank, pedagang, dan/atau pihak lain yang bekerja sama dengan bank pemerintah yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara), yaitu BNI, BRl, Bank Mandiri, dan BTN, serta telah ditetapkan sebagai tempat pembelian BPNT.
Baca: Bangun Kilang Bontang, Pertamina akan Gandeng Konsorsium
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Enny Pangabean menuturkan penerapan bantuan nontunai serupa akan diberlakukan untuk program subsidi pemerintah lainnya yang akan diluncurkan tahun ini. “Ke depan, akan diterapkan untuk pupuk dan elpiji juga,” katanya.
GHOIDA RAHMAH