TEMPO.CO, Balikpapan - Sebanyak 306 unit rumah di Balikpapan, Kalimantan Timur sudah tersambung jaringan gas rumah tangga. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Balikpapan sebagai proyek percontohan jaringan gas bagi 3.849 rumah tangga setempat. “Progres pengerjaan saat ini sudah terpasang sebanyak 306 di Balikpapan,” kata Asisten II Pemerintah Kota Balikpapan, Sri Sutantinah, Kamis, 23 Februari 2017.
Perusahaan kontraktor pelaksana, menurut Tantin, masih melakukan pengerjaan jaringan gas rumah tangga sudah ditentukan Kementerian ESDM. Sejumlah kelurahan di Balikpapan menjadi proyek percontohan diantaranya Sumber Rejo, Karang Jati dan Muara Rapak. “Kemarin itu baru dapat sekitar 306 sambungan rumah yang sudah clear di sektor II Kelurahan Kartangjati itu sudah bisa digunakan,” ujarnya.
Baca : Kementerian Koperasi Gandeng Kemendikbud Kembangkan Koperasi
Menurut Tantin, jaringan gas ini melalui tahap ujicoba sebelum dipasang ke rumah warga. Perusahaan kontraktor melakukan pengecekan satu persatu sambungan untuk memastikan keamanannya.
Hingga saat ini, Tantin belum menerima keluhan soal kebocoran pipa gas pada proyek Kementerian ESDM ini. Dia hanya memastikan penggunaan gas yang relatif aman dan hemat dibandingkan bahan bakar lainnya.
Kementerian ESDM meresmikan penggunaan jaringan gas kota bagi masyarakat Balikpapan awal bulan Februari lalu. Pemerintah membangun sebanyak 3.849 jaringan gas rumah tangga di Kelurahan Karang Jati Balikpapan.
Baca : Freeport Krisis, Jumlah Penumpang Garuda ke Timika Turun
Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 49,7 miliar guna merealisasikan pembangunan jaringan gas di Balikpapan. Pembangunan jaringan gas ini guna memastikan kelangsungan pasokannya kepada masyarakat Balikpapan.
Adanya jaringan gas rumah tangga ini diharapkan mengurangi beban impor dan beban subsidi LPG ditanggung negara. Kebijakan ini dalam upaya penyediaan energi bersih, murah lagi terjangkau masyarakat.Proyek jaringan gas rumah tangga akan dilanjutkan ke kota lain seperti Bontang, Samarinda, Pekanbaru, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir dan Mojokerto.
Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,14 triliun untuk pembangunan sekitar 60 ribu jaringan gas rumah tangga.
Selain itu, Pertamina juga berkomitmen membangun jaringan gas non APBN di Kota Jambi dan Prabumulih. Perusahaan energi plat merah ini menargetkan mampu membangun 130 ribu jaringan gas bagi masyarakat setempat.
Baca : Tiga Tahun, Bandara Sepinggan Masih Merugi
Jaringan gas masyarakat Balikpapan memanfaatkan suplai eksploitasi perusahaan migas Chevron Indonesia. Perusahaan migas asal Amerika Serikat ini mengalirkan 40 hingga 46 juta kubik gas perhari ke kilang kilang Pertamina Balikpapan.
Chevron Indonesia terikat perjanjian kontrak karya dengan Pemerintah Indonesia hingga bulan Oktober 2018 mendatang. Selama kurun waktu tersebut, Chevron Indonesia mendistribusikan hasil eksploitasi gas ke kilang Pertamina Balikpapan.
SG WIBISONO