TEMPO.CO, New York - Nilai tukar mata uang (kurs) dolar Amerika Serikat ditutup bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu, 22 Februari 2017 waktu New York (Kamis pagi WIB, 23 Februari 2017), karena investor mencerna rilis terbaru risalah pertemuan kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed).
Dalam risalah tersebut diungkapkan bahwa para pejabat The Fed mengungkapkan keyakinan mereka dalam perekonomian dan mengharapkan kenaikan suku bunga berikutnya akan segera diputuskan. Pejabat-pejabat The Fed juga menekankan ketidakpastian kebijakan pemerintahan Presiden AS, Donald Trump.
Baca : OJK Turun ke Lapangan Cari Perusahaan Sejenis Pandawa Group
Para analis mengatakan risalah tersebut mengangkat ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga secepatnya pada Maret, yang akan terus mendukung greenback dalam jangka pendek.
Pada penutupan perdagangan di New York, kurs euro naik menjadi 1,0564 dolar AS dari 1,0545 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound sterling turun menjadi 1,2457 dolar AS dari 1,2460 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7706 dolar AS dari sebelumnya 0,7679 dolar AS.
Baca : Kemenkeu Akan Periksa Laporan Pajak Perusahaan Tambang
Dolar AS dibeli 113,15 yen Jepang, lebih rendah dari 113,58 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0102 franc Swiss dari 1,0091 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,3165 dolar Kanada dari 1,3153 dolar Kanada.
ANTARA