Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemasok Produk Rumah Tangga Dusdusan Fokus Bisnis Reseller

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
TEMPO/Arnold Simanjuntak
TEMPO/Arnold Simanjuntak
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemasok produk rumah tangga PT Dusdusan Dotcom Indonesia kini memilih fokus ke bisnis reseller ketimbang penjualan langsung ke konsumen dalam usaha perniagaan elektroniknya.

"Saat orang jualan langsung ke end user, kami mengajarkan orang untuk berjualan dan kami menyediakan produknya. Saat orang-orang punya platform jualan online, kami sediakan produknya," kata salah satu pendiri dusdusan.com, Christian Kustedi, di Jakarta, Senin, (20 Februari 2017).

Perusahaan tersebut menyediakan produk peralatan rumah tangga seperti alat dapur plastik untuk dijual kembali oleh anggota komunitasnya.

Saat awal beroperasi sekitar tahun 2015 mereka sempat menjual langsung ke konsumen namun kemudian mengubah strategi setelah melihat karakteristik pembeli mereka, yang kebanyakan tidak menggunakan produk untuk diri sendiri tapi menjualnya kembali.

Mereka yang ingin menjadi reseller dusdusan.com wajib mendaftar dan membayar biaya Rp150.000 untuk mendapat harga jual lebih murah serta akses ke pembekalan mengenai bisnis daring dan cara mengembangkannya.

Christian membantah layanan perusahaannya serupa dengan sistem pemasaran berjenjang multilevel marketing (MLM) karena anggota mereka tidak perlu merekrut orang lain dan tidak ditargetkan untuk menjual sejumlah produk dalam kurun waktu tertentu.

Perusahaan, ia menjelaskan, memberikan hanya pembekalan agar para reseller dapat mengembangkan bisnis mereka hingga bisa memiliki toko sendiri.

Reseller bebas menjual produk mereka di market place lain dan menjual produk selain yang mereka ambil dari Dusdusan di toko daring mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan



Peluang berkembang

Christian menilai model bisnis seperti ini, kombinasi sistem penjualan langsung dengan MLM, akan berkembang karena banyak orang yang membutuhkan pekerjaan sampingan untuk menambah pendapatan rumah tangga mereka.

Dusdusan memilih produk rumah tangga karena produk itu paling dekat dengan konsumen mereka yang 99 persen perempuan.

Tanpa menyebutkan angka, Christian mengaku jumlah kunjungan dan penjualan perusahaan meningkat sejak mereka fokus menjadi reseller sekitar Juli lalu.

Promosi produk kebanyakan dilakukan melalui media sosial, terutama grup di Facebook, mengingat reseller mereka mayoritas ibu rumah tangga.

Dusdusan.com menargetkan peningkatan jumlah reseller dari 23 ribu menjadi 150 ribu tahun ini dan ingin merambah ke aplikasi mobile untuk Android dan iOS.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

22 April 2021

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM


Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

6 April 2018

Dua anggota WeWork bermain pingpong di depan area laundry umum di gedung WeLive, Manhattan. Caitlin Ochs / Bloomberg
Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.


Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

22 Januari 2018

Ruben Onsu. TEMPO/Agung Pambudhy
Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.


Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

16 Januari 2018

Ilustrasi bisnis titip menitip. Insideretail.ph
Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.


Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

8 November 2017

Kue Korea (Bisnis.com)
Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.


Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

13 September 2017

Warga memilih gantungan kunci bergambar logo Muhammadiyah yang di jual di Bazar Muktamar Muhammadiyah di Kawasan Mounmen Mandala Makassar, 2 Agustus 2015. Pernak-pernik yang dijual yakni kaos, Pin, Gantungan kunci, mug, dan berbagai produk kerajinan tangan lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid
Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.


Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

2 September 2017

Aktor Baim Wong saat menghadiri premier film
Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay


Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

3 Agustus 2017

Dhini Aminarti dan suaminya, Dimas Seto. Instagram.com
Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.


Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

21 Juli 2017

Wulan Martha Tilaar. Tempo/Hadriany Puji
Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis


Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

17 Juli 2017

Ilustrasi kegiatan voluntourism, bersama Nila Tanzil dan penari Caci Dance. Travelsparks.co
Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?