TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada 2016 cukup terjaga. Sepanjang 2016, menurut Agus, CAD hanya mencapai 1,75 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau sekitar US$ 16 miliar.
"Di 2017, kami memperkirakan akan membesar namun masih dalam jumlah yang kami yakini aman dan tetap menjaga pertumbuhan yang baik," kata Agus saat ditemui di kompleks BI, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Februari 2017.
Baca:
BI Prediksi Kredit Bermasalah pada 2017 3,1 Persen
Sektor Industri Jadi Penekan Utama Pelemahan IHSG Pagi Ini
Agus memprediksi, tahun ini, CAD berada di kisaran 2,11 persen dari PDB. Sebelumnya, menurut Agus, CAD pada 2017 diperkirakan mencapai 2,4 persen dari PDB. "Sedikit membesar dibandingkan 2016. Tapi tetap dalam kondisi yang sehat dan baik," ujar Agus.
Perekonomian pada 2017, Agus optimistis akan membaik. Pertumbuhan ekonomi global terus menunjukkan kondisi yang lebih baik dari tahun lalu. Bahkan, BI memperkirakan, pertumbuhan ekonomi global tahun ini akan mencapai 3,4 persen dan pada 2018 akan mencapai 3,6 persen.
Simak:
Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi NTT Di Atas Rata-Rata
Pertamina: Tidak Ada Pipa Migas di Wonocolo Bojonegoro
Selain itu, menurut Agus, harga komoditas dan juga harga minyak terus membaik. Hal itu, kata dia, berdampak pada kondisi perekonomian Indonesia. Tahun lalu, neraca perdagangan surplus setelah dalam tiga tahun terakhir defisit. "Neraca pembayaran pada 2016 juga surplus US$ 12 miliar."
ANGELINA ANJAR SAWITRI