TEMPO.CO, Kourou - Operator telekomunikasi milik pemerintah, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), sukses meluncurkan satelit Telkom 3S pada Selasa, 14 Februari 2017 pukul 18.39, waktu Guyana, Amerika Selatan atau Rabu pagi WIB, 15 Februari 2017. Satelit dengan investasi senilai Rp 3 triliun diluncurkan seiring target perusahaan untuk mengurangi ketergantungan pada satelit asing. Satelit diluncurkan dari Guiana Space Center, kota Kourou, Guyana Prancis.
Detik-detik peluncuran satelit adalah detik-detik menegangkan bagi para pembuat satelit, perusahaan peluncur satelit, dan pemilik satelit. Ini pula yang terlihat di Ruang Jupiter di kawasan Guiana Space Center di kota Kourou, tempat Telkom 3S diluncurkan.
Baca : Satelit Telkom 3S Mengorbit, 30 Persen Kapasitas Disewakan
Jupiter room, demikian namanya disebut, bukan sembarang ruang. Ini sebenarnya nama gedung khusus untuk pengamatan jalannya peluncuran satelit. Puluhan kursi berjejer menghadap layar lebar dan di depannya terdapat ruang kaca yang hanya mereka sangat berkepentingan ada di dalamnya: para engineering luar angkasa yang memantau jalannya sang satelit.
Duduk menghadap ruang kaca, selain sejumah tamu undangan yang mesti melalui pemeriksaan ekstra ketat juga petinggi pembuat satelit, petinggi perusahaan peluncur satelit, dan tentu saja pemilik satelit. Ruang Jupiter terhubung dengan ruang pengendali satelit, yang di sana, sekitar 120 teknisi, berada di depan layar komputer mengontrol dan jalannya satelit.
Semua informasi tentang peluncuran, jalannya peluncuran, kondisi satelit terus disampaikan ke Ruang Jupiter. Jika ada apa-apa, para petinggi, para pemilik satelit bisa segera membuat keputusan, diteruskan atau dibatalkan peluncuran itu.
Baca : Satelit Telkom 3S Sukses Mengorbit
Sejumlah hal bisa membuat peluncuran batal. Misalnya ada awan cumulonimbus atau angin kencang di atas sana. Untuk peluncuran, angin tidak boleh kecepatannya lebih dari 9 kilometer per jam. Guyana, bekas negeri jajahan Prancis merupakan tempat ideal untuk melontarkan satelit, berlokasi dekat garis ekuator dan cuaca relatif stabil.
Ketika pesawat berhasil meluncur mencapai ketinggian 250 kilometer, wajah-wajah lega terlihat di dalam ruang kaca. Untuk mencapai jarak sejauh itu dibutuhkan waktu sekitar 39 menit dan melalui lepasnya sejumlah roket peluncur.
Itu artinya, untuk sementara Telkom 3S sudah lolos dari bahaya. Ia kemudian akan berputar tiga kali ke bumi, menuju ke 135,5 derajat pada ketinggian 36.000 kilometer untuk penyesuaian, sebelum kemudian bergeser ke 118 derajat bujur timur tempatnya yang sebenarnya. Dan mulailah S3 ini mengerjakan tugasnya. “Total waktu semua yang diperlukan sekitar sebulan,” kata Tonda Priyanto, Kepala Proyek Satelit Telkom.
LESTANTYA BASKORO (GUYANA PRANCIS)