TEMPO.CO, Manado – Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara Darwin Muksin mengatakan Belanda membeli gagang cengkih asal Provinsi Sulawesi Utara mulai Januari 2017.
”Di awal tahun ini, Belanda membeli gagang cengkeh asal Sulawesi Utara sebanyak 10 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar US$ 9.000,” ucapnya di Manado, Selasa, 14 Februari 2017.
Baca: Oleh-oleh Menteri Susi dari Ceko
Darwin mengatakan minat negara Belanda tersebut untuk membeli gagang cengkeh asal Sulut cukup tinggi. Pasalnya, pengekspor asal Sulawesi Utara agar memanfaatkan potensi pasar gagang cengkeh di Eropa.
Baca: Jasa Raharja Naikkan Santunan Kecelakaan Dua Kali Lipat
Apalagi sebagian besar petani Sulawesi Utara hanya menjadikan gagang cengkeh sebagai sampah. “Petani diharapkan memanfaatkan potensi pasar ini,” katanya.
Pengiriman gagang cengkeh tersebut dengan kualitas yang sangat bagus, karena memang itu yang diminta pasar luar negeri. Untuk itu, kata Darwin, diharapkan petani cengkeh di daerah ini harus menghasilkan cengkeh dengan kualitas seperti yang diminta negara pembeli.
Pemerintah akan terus memfasilitasi para pengekspor dalam mengurus surat keterangan asal, pelatihan maupun promosi ke luar negeri sampai mencari pasar baru. “Saya berharap tahun ini pengiriman gagang cengkeh ke Belanda dan negara-negara lain akan semakin tinggi, dan pasar baru terus terbuka,” ujarnya.
ANTARA