Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Industri Petrokimia Lokal Pasok Bahan Baku Otomotif

image-gnews
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartato usai rapat dengan Kemenko Perekonomian membahas struktur harga gas industri, di Jakarta, 4 Oktober 2016. Tempo/Richard Andika
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartato usai rapat dengan Kemenko Perekonomian membahas struktur harga gas industri, di Jakarta, 4 Oktober 2016. Tempo/Richard Andika
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Industri petrokimia dalam negeri melakukan terobosan baru dengan memenuhi kebutuhan bahan baku pembuatan komponen industri otomotif, yaitu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) yang mulai memasok resin polypropylene impact copolymer untuk PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang diaplikasikan pada Vios dan Yaris.

"Hal ini sejalan dengan langkah Kementerian Perindustrian untuk memperdalam struktur industri nasional agar rantai nilai dari sektor hulu sampai hilir semakin kuat sehingga dapat mengurangi ketergantungan bahan baku impor,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada peluncuran progam itu di Bekasi, Jawa Barat.

Menperin, melalui keterangan tertulis, Jumat (10 Februari 2017), mengatatan kerja sama antara TMMIN dengan CAP ini akan mendorong pertumbuhan industri komponen kendaraan di dalam negeri.

"Secara nasional, saat ini terdapat sekitar 1.500 perusahaan komponen otomotif di Indonesia yang terbagi dalam tier 1 sampai 3. Selain itu dapat menjadi wahana transfer teknologi dan pengembangan sumber daya manusia di sektor otomotif," ujarnya.

Airlangga menjelaskan, industri otomotif nasional saat ini mampu memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang berbasis bahan baku lokal sekitar 60 persen.

"Kami akan dorong terus hingga 90 persen pada tahun 2018-2019 dengan basis bahan baku plastik dan baja," ungkapnya. Namun demikian, untuk kendaraan jenis low cost and green car (LCGC) telah mencapai TKDN sebanyak 80-90 persen.

Melalui kesempatan tersebut, Airlangga juga menyampaikan apresiasi kepada kedua perusahaan atas komitmennya untuk meningkatkan penggunaan kandungan dalam negeri, menjadikan Indonesia sebagai basis produksi serta memberdayakan mitra lokal dalam kegiatan produksinya sehingga akan menopang pertumbuhan industri nasional.

“Dengan didukung beberapa kebijakan pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif, kerja sama ini menjadi momentum penting untuk memaksimalkan kinerja industri kita terutama di sektor otomotif sekaligus guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional,” paparnya.

Apalagi, industri otomotif merupakan salah satu sektor prioritas dalam kebijakan industri nasional yang ditargetkan produksinya akan mencapai Rp2,5 juta unit pada tahun 2020.

"Tentunya dalam pengembangan dan pencapaian sasaran tersebut, membutuhkan koordinasi serta pemahaman visi dan misi antara pemerintah dengan pelaku usaha otomotif," tutur Airlangga.

Presiden Direktur CAP Erwin Ciputra mengatakan, kerja sama ini merupakan lahan pemasaran baru yang akan terus meningkat seiring perkembangan industri otomotif saat ini.

Di samping itu, dapat meningkatkan performa industri compounding dan moulding dalam negeri, yaitu PT Hexa Indonesia yang menambahkan aditif dan pewarna pada resin dan PT Sugity yang mencetak resin menjadi komponen otomotif.

Selain untuk mobil Toyota Vios dan Yaris, CAP juga berencana untuk memasok model Fortuner dan Kijang Innova serta mobil LCGC Toyota yang lain. Merek lain yang sudah memakai polypropylene impact copolymer produksi CAP saat ini adalah mobil LCGC Daihatsu serta kendaraan roda dua dan roda empat Honda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

CAP berharap nantinya dapat memasok kebutuhan polypropylene impact copolymer sejumlah 25 ribu ton per tahun untuk 500 ribu unit mobil, dengan pemakaian rata-rata 50 Kg per unit.

Sementara itu, kapasitas pabrik polypropylene CAP saat ini sebanyak 480 ribu ton per tahun dan masih akan ditingkatkan lagi menjadi 580 ribu ton per tahun dalam beberapa tahun ke depan, guna memasok kebutuhan industri plastik di Indonesia.

"Dengan demikian, kebutuhan polypropylene impact copolymer untuk industri otomotif nasional dapat terjamin pemenuhannya oleh CAP. Selain itu, devisa negara yang dapat dihemat dari substitusi impor resin dan komponen mobil ini hingga USD 60 juta per tahun," papar Erwin.

Sementara itu, Presiden Direktut TMMIN Masahiro Nonami mengatakan, industri otomotif memiliki peran penting dalam mendorong perekonomian suatu negara.

"Di Indonesia, kami terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dengan produk kendaraan yang berkualitas dan harga bersaing, sekaligus makin meningkatkan daya saing kami agar mampu meningkatkan volume ekspor," tuturnya.

Oleh karena itu, menurut Nonami, langkah strategis yang perlu dilakukan dalam mencapai beberapa target tersebut, antara lain peningkatan produktivitas, efisiensi logistik dan penggunaan material lokal.

"Kami percaya, industri otomotif di Indonesia mampu mengejar pesaing utamanya, Thailand,” ujarnya.

Dalam hal ini, lanjut Nonami, pihaknya memberikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia yang tengah aktif menciptakan iklim usaha kondusif serta meningkatkan pembangunan infrastruktur.

“Atas upaya tersebut, kami dapat merealisasikan lokalisasi bahan baku seperti baja dan resin,” jelasnya.

Nonami mengungkapkan, tidak lama lagi korporasi akan meningkatkan komponen lokal dari bahan baku yang diproduksi industri dalam negeri, seperti material resin lain (PP-3 dan TSOP), karet sintetis dan aluminium.

“Melalui kerja sama semacam ini, kami yakin hal tersebut dapat dicapai,” imbuhnya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politeknik Kemenperin Beri Kuliah Gratis dan Ikatan Kerja, Tertarik?

14 Juli 2022

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang memberikan keterangannya seusai rapat  di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Oktober 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Politeknik Kemenperin Beri Kuliah Gratis dan Ikatan Kerja, Tertarik?

Nantinya, lulusan Politeknik Industri Petrokimia Banten bisa langsung bekerja setelah lulus. Kemenperin telah bekerja sama dengan 14 mitra industri.


Cara Memperin agar Industri Petrokimia RI Menjadi Nomor Satu di ASEAN

14 April 2022

Simbolisasi serah terima hibah bantuan penanganan COVID-19 dari Astra kepada Kementerian Perindustrian Republik Indonesia yang dilakukan secara virtual dihadiri oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita, Sekjen Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Dody Widodo, Direktur Astra Gita Tiffani Boer didampingi Presiden Direktur PT Tjahja Sakti Motor Anton Kumonty dan Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah. (20/8)
Cara Memperin agar Industri Petrokimia RI Menjadi Nomor Satu di ASEAN

Menperin membidik industri petrokimia Indonesia menjadi peringkat satu di tingkat ASEAN .


Tahun Depan, Pertamina Bangun Pabrik Petrokimia di Balongan

27 November 2019

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil  menerima kunjungan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, di Gedung Negara Pakuan, Bandung, Rabu, 27 November 2019.
Tahun Depan, Pertamina Bangun Pabrik Petrokimia di Balongan

Pertamina akan memulai membangun pabrik petrokimia pada tahun depan di Balongan, Indramayu.


Pemerintah Kembangkan 2 Lokasi Industri Petrokimia Berbasis Gas

21 November 2017

Tuban Jadi Kawasan Industri Petrokimia
Pemerintah Kembangkan 2 Lokasi Industri Petrokimia Berbasis Gas

Investor industri petrokimia perlu mulai menyiasati tingginya harga minyak dan gas dengan skema alternatif.


Ini Jaminan Insentif Fiskal Pemerintah ke Investor Petrokimia

21 November 2017

20_ekbis_petrokimia
Ini Jaminan Insentif Fiskal Pemerintah ke Investor Petrokimia

Pemerintah berharap ada lebih banyak lagi investasi yang masuk di industri petrokimia.


Harga Bahan Baku Tekan Produksi Industri Petrokimia

3 Oktober 2017

20_ekbis_petrokimia
Harga Bahan Baku Tekan Produksi Industri Petrokimia

Penguatan harga minyak dunia turut memicu kenaikan harga bahan baku industri petrokimia.


Potensial, Kemenperin Pacu Persediaan Bahan Baku Industri Kaca

9 Agustus 2017

Airlangga Hartarto. TEMPO/Tony Hartawan
Potensial, Kemenperin Pacu Persediaan Bahan Baku Industri Kaca

Industri kaca merupakan sektor yang potensial, karena sudah
mampu ekspor.


Kemenperin Ajak Raja Salman Investasi Industri Petrokimia

28 Februari 2017

Ilustrasi. scsheavy.com
Kemenperin Ajak Raja Salman Investasi Industri Petrokimia

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana mengajak Raja Arab Saudi Salman untuk bekerja sama dalam investasi pada sektor Petrokimia


Industri Petrokimia Korsel Investasikan US$ 4 Miliar

17 Februari 2017

Ilustrasi. blastmuffle.com
Industri Petrokimia Korsel Investasikan US$ 4 Miliar

Lotte Chemical segera merealisasikan investasinya US$ 3-4 miliar untuk memproduksi naphtha cracker .


Korsel Investasi Petrokimia US$ 4 Miliar di Cilegon

17 Februari 2017

Ilustrasi. blastmuffle.com
Korsel Investasi Petrokimia US$ 4 Miliar di Cilegon

Industri petrokimia asal Korea Selatan Lotte Chemical segera merealisasikan investasinya senilai US$ 3 - 4 miliar di Cilegon.