TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mendapat penghargaan Distinguished Honorary Fellow dari Federasi Insinyur se-Asean (ASEAN Federation of Engineering Organisations/AFEO). Penghargaan diserahkan oleh Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia A. Hermanto Dardak yang mewakili Presiden AFEO.
“Penghargaan diberikan atas keberhasilan Menteri Basuki membangun infrastruktur yang efektif dan bermanfaat secara luas,” kata Hermanto dalam keterangan tertulis, Rabu, 8 Februari 2017.
AFEO memberikan penghargaan pula untuk proyek infrastruktur PUPR, yaitu pengembangan jalan lingkar Nagrek dan Jembatan Merah Putih di Ambon. “Proyek-proyek tersebut dianggap solusi signifikan di lingkungannya,” kata Hermanto.
Jalan lingkar Nagreg diklaim mampu memecah kemacetan dari arah Bandung menuju Garut, Tasikmalaya, juga sebaliknya, dari yang mencapai berjam-jam kini hanya menjadi 10 menit. Selain mengurangi macet, jalan ini mampu mengurangi kecelakaan di Tanjakan Nagreg.
Jalan sepanjang 5,4 kilometer ini dibangun membelah bukit dengan konstruksi menggunakan 130 pilar beton dengan tinggi 15 meter di kedua sisinya.
Jembatan Merah Putih di Teluk Ambon, Maluku, dianggap mampu mempersingkat waktu tempuh dari Kota Ambon menuju Bandara Pattimura dan sebaliknya. Sebelum ada jembatan ini, perjalanan dari Bandara Pattimura ke Kota Ambon ditempuh selama 60 menit lantaran harus memutari Teluk Ambon.
Adanya jembatan yang dibangun pada 2011 dan diresmikan 2016 ini mampu memangkas waktu tempuh menjadi 10-15 menit. Jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di kawasan timur Indonesia yang mencapai 1,14 kilometer.
Penghargaan sebenarnya diberikan dalam acara 34th Conference of the ASEAN Federation of Engineering Organization di Puerto Princessa, Palawan, Filipina, pada 22 November 2016. Namun Basuki berhalangan hadir dan diwakili oleh Dardak. Konferensi tersebut dihadiri oleh lebih-kurang 900 orang peserta, yang merupakan anggota asosiasi insinyur dari 10 negara ASEAN. Peserta dari Indonesia yang hadir sebanyak 57 orang dari berbagai cabang keinsinyuran.
AHMAD FAIZ