TEMPO.CO, Jakarta - Ahmad Suroto, kepala Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang mengatakan saat ini mulai muncul gejala pengurangan tenaga manusia di pabrik-pabrik di Karawang. Menurut dia, gejala itu terlihat dari banyaknya pabrik yang lebih mengoptimalkan mesin dibanding manusia.
"Sedang muncul tren makin banyak perusahaan yang menggunakan mesin dibanding manusia. Hal itu membuat serapan tenaga kerja selalu menurun setiap tahun," ujar Suroto di ruang kerjanya, Rabu, 8 Februari 2017.
Baca: Menteri Airlangga: Pacu Pembangunan Industri Hijau
Menurut Suroto, banyak pabrik baru berdiri di Karawang, namun proses otomatisasi di pabrik-pabrik baru itu semakin dominan. Ia menambahkan teknologi robot dan mesin yang semakin canggih semakin banyak diminati industri manufaktur. "Hampir seluruh tahap produksi dikerjakan oleh mesin," kata dia
Suroto mencontohkan pabrik PT Ichii Industries Indonesia di kawasan Karawang International Insustrial City (KIIC), Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang. Pabrik yang memproduksi onderdil mobil ini hanya mempekerjakan 50 orang karyawan. "Saya harap pabrik ini lebih bisa menyerap tenaga kerja lokal," kata Suroto saat menghadiri peresmian pabrik PT Ichil kemarin.
Baca: APINDO Dorong Industri Padat Karya Dapat Insentif di 2017
Direktur manajer PT Ichii Industries Indonesia, Junanto Sani Saputra, mengakui di pabrik seluas 3 hektare itu hanya ada 50 orang karyawan. Ia mengatakan dengan kapasitas produksi mencapai 8.500 unit onderdil per tahun, hampir 90 persen produksi dikerjakan oleh robot.
"Meski demikian, kedepan akan terus dikembangkan. Sesuai dengan meningkatnya jumlah pesanan dari konsumen. Semakin banyak pesanan, kami akan makin banyak membutuhkan tenaga kerja," kata Junanto kepada wartawan, Selasa, kemarin.
HISYAM LUTHFIANA