TEMPO.CO, Jakarta - Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Rini Soemarno sedih dengan keputusan pemberhentian Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto dan wakilnya Ahmad Bambang. "Saya sedih karena saya mengetahui keduanya," kata Rini di kantornya, Jakarta, Jumat, 3 Februari 2017.
Rini mengatakan, ia adalah pendukung Dwi dan Ahmad. Saat pemilihan Direktur Utama Pertamina, Rini mengaku mendukung Dwi yang saat itu bukan pekerja karir Pertamina.
Baca: Ini Alasan Pencopotan Direktur Utama Pertamina dan wakilnya
Sebelum keputusan pemberhentian keduanya diteken, Rini sengaja tidak berkomunikasi dengan Dwi dan Ahmad. "Karena saya memang mengharapkan Dewan Komisaris sudah melakukan fungsinya secara GCG (Good Corporate Governance)," kata dia.
Dwi dan Ahmad diberhentikan karena masalah kepemimpinan. Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng mengatakan masalah kepemimpinan yang dimaksud adalah tidak solidnya kedua pemimpin.
Salah satu kasus yang menjadi perhatian Dewan Komisaris adalah lambatnya penempatan tenaga strategis seperti Presider Direktur PT Pertagas. "Mungkin ada tarik menarik sehingga itu tidak berjalan sesuai dengan waktu yang diharapkan," kata Tanri.
Baca: Detik-detik Pencopotan Direktur Pertamina
Rini menambahkan, keputusan pemberhentian diambil berdasarkan usulan Dewan Komisaris. Menurut dia, Dewan Komisaris menilai masalah kepemimpinan keduanya sudah akut. Sebelum usulan diajukan, Rini mengatakan Dewan Komisaris telah mengawasi dan mengklarifikasi banyak pihak, termasuk Dwi dan Ahmad.
Saat keduanya diklarifikasi, kata Rini, baik Dwi maupun Ahmad mengaku tidak ada masalah. "Yang satu kalau ditanya, menjawab enggak ada apa-apa. Satu lagi juga begitu. Tapi ternyata di dalam orang ngomong ada apa-apa," katanya.
Menurut Rini, masalah kepribadian keduanya merupakan sumber masalah, bukan struktur organisasi baru Pertamina. Rini yakin pemimpin yang baik bisa menjalankan tugasnya dalam struktur apa pun. "Di perbankan juga ada wakil direktur tapi enggak ada masalah," kata dia.
VINDRY FLORENTIN