TEMPO.CO, Timika - Warga Papua antusias menyambut terbitnya mata uang rupiah baru dengan beramai-ramai menukar mata uang lama mereka di bank setempat. Asisten Manajer Unit Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Papua Fransco L Tentua mengatakan, sejak uang NKRI baru resmi diluncurkan pada Senin, 19 Desember 2016, sambutan warga Papua sangat positif.
Baca: Begini Cara Go-Jek Manfaatkan Ceruk Cuan Belanja Online
"Beberapa waktu lalu masyarakat berbondong-bondong datang menukar uang baru di bank-bank. Apalagi ada gambar pahlawan Papua (Frans Kaisiepo) di mata uang baru lembaran Rp 10 ribu," kata Fransco di Timika, Senin, 30 Januari 2017.
BI Jayapura, kata dia, akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi mata uang baru tersebut ke seluruh pelosok di Papua. Di antaranya Jayapura, Biak, Timika, dan Merauke.
Baca: Kejaksaan Periksa Wakil Dirut Pertamina Hari Ini
Tahap pertama, edukasi dan sosialisasi diberikan kepada para petugas teler perbankan yang sehari-hari melayani transaksi keuangan para nasabah. "Program edukasi dan sosialisasi ini sangat penting bagi kalangan perbankan karena mereka yang menjadi ujung tombak utama dalam penyaluran uang baru ke para nasabah. Kalau perbankan saja belum tahu, apalagi masyarakat," kata Fransco.
Baca: Tersangka Faktur Pajak Palsu Rugikan Negara Rp 123 Miliar
Adapun kegiatan edukasi dan sosialisasi penggunaan uang baru ke kalangan pemerintah daerah di semua kabupaten/kota di Provinsi Papua akan dilakukan kemudian, ditangani langsung para pimpinan BI Kantor Perwakilan Provinsi Papua.
Fransco mengatakan distribusi uang baru akan dilakukan secara bertahap dari BI Jayapura ke semua daerah melalui kantor kas titipan BI yang ada di daerah-daerah tersebut.
Baca: Temui Pimpinan DPR, Rizieq & GNPF-MUI Adukan Logo Palu Arit
"Dengan adanya kantor kas titipan BI di beberapa kabupaten, secara bertahap kami mulai mendistribusikan uang baru ini ke semua daerah. Sekarang distribusinya masih sedikit, sekadar untuk pengenalan, sambil terus melakukan edukasi dan sosialisasi," ucap Fransco.
Pada uang kertas baru pecahan Rp 10 ribu, tergambar Frans Kaisiepo, yang merupakan salah satu pahlawan nasional.
Nama besar Frans Kaisiepo telah diabadikan sebagai nama bandara di Biak, tanah kelahirannya. Selain itu, namanya disematkan di kapal perang Indonesia, yakni KRI Frans Kaisiepo, pada 2010.
Baca: Cerita Rizieq Soal Palu Arit dan Seandainya Menginjak Semut
Masyarakat Papua mengenal Kaisiepo sebagai Gubernur Irian Barat ke-4 pada masa pemerintahan Presiden Sukarno, yakni pada 1964-1973. Frans juga menjadi pelopor nama Irian, yang memiliki arti semangat persatuan masyarakat agar tidak mudah takluk di tangan Belanda.
Atas jasa dan perjuangannya terhadap tanah Papua dan kemerdekaan Indonesia, Pemerintah RI menganugerahkan, Kaisiepo, yang juga pahlawan Trikora, ini dengan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI Nomor 077/TK/Tahun 1993 tanggal 19 Agustus 1993.
ANTARA