TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak masyarakat berpikir lebih positif, seperti yang dilakukan pendiri perusahaan penyedia jasa transportasi online Go-Jek, Grab, atau Uber.
Dia menganggap mereka mampu menjadikan masalah sebagai kesempatan bisnis. "Berpikirlah positif seperti Gojek, Grab, dan Uber. Bayangkan partisipasi mereka memecahkan kemacetan," kata Kalla saat ditemui dalam sebuah seminar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, 26 Januari 2017.
Baca: Ditjen Pajak Limpahkan Kasus Faktur Fiktif ke Pengadilan
Bagi Kalla, hal ini merupakan perkembangan teknologi yang luar biasa, sehingga dia mengajak masyarakat agar jangan melihat Indonesia dari masalah, tapi coba lihat dari kesempatan bisnis yang ada. "Kita harus katakan ini kesempatan bisnis."
Lebih lanjut, Kalla sempat menyinggung soal perikemanusiaan dalam dunia transportasi yang kini sudah membaik. Dia mencontohkan, dulu orang naik bus kota bergelantungan, tapi sekarang tidak ada lagi. Terlebih hampir semua bus kota kini sudah menggunakan pendingin udara (air conditioner).
Kemudian Kalla juga menuturkan, jika dulu orang mudik dengan berfoto di jendela kereta api, sekarang berfoto di mobil, di jalan tol. "Sekarang alat transportasi kebanyakan, yang kurang adalah jalannya," ujarnya.
Baca: Kalah Gugatan dan Dilarang Ekspor, Saham Freeport Anjlok
Kalla menuturkan dulu orang ke Surabaya naik kereta api, sekarang memilih naik pesawat. Namun sekarang akibatnya ada kepadatan di Cengkareng, sehingga seharusnya pembangunan harus terus-menerus dilakukan. "Perbaikan terus terjadi."
Kalla juga sempat menyinggung soal kereta cepat. Dia berkata, kereta cepat akan efisien jika jarak yang ditempuh adalah 500 kilometer. Namun, jika jaraknya sudah lebih dari 500 kilometer, sebaiknya yang dibangun adalah kereta semicepat.
DIKO OKTARA