TEMPO.CO, Jakarta - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV terus mempersiapkan diri untuk bisa melakukan penawaran umum saham perdana atau IPO pada semester I 2018.
"Memang ada penundaan dari rencana semula. Tapi semoga semester I 2018 sudah benar-benar bisa IPO," ujar Dasuki Amsir Direktur Utama PTPN IV di Medan, Minggu 22 Januari 2017.
Baca : Pemerintah Tegaskan Tak Ada Ruang Negosiasi Untuk Freeport
Untuk keperluan IPO, ujar dia, manajemen terus berbenah dengan meningkatkan kinerja dan termasuk peningkatan di sumber daya manusia (SDM).
Kinerja dan SDM yang baik diharapkan bisa menarik minat masyarakat membeli saham PTPN IV, katanya. "Manajemen berkeinginan kuat agar setelah IPO, saham PTPN IV bertahan bagus terus dan diminati masyarakat," katanya.
Baca : Jakarta-Surabaya Cukup Kereta Ekspres Saja, Ini Kajian BPPT
Tahun 2016, kinerja PTPN IV semakin membaik dengan perolehan laba sebeaar Rp572 miliar dan diharapkan pada 2017, keuntungan itu semakin besar, katanya.
Tahun 2017, perolehan laba ditargetkan naik minimal sebesar 25 persen dari 2016. Kenaikan laba itu, kata dia, diharapkan dari peningkatan produksi, penjualan dan harga jual.
Baca : Donald Trump Dilantik, RI Harus Cari Alternatif Pasar Ekspor
Ia mengatakan tahun ini, produktivitas tandan buah segar (TBS) kebun perusahaan tersebut ditargetkan minimal 21,50 ton per hektare atau naik dari 19,11 ton per hektare di 2016.
Sementara minyak sawit mentah CPO) sebesar 5,10 ton per hektare atau naik dari dari 4,8 ton per hektare. Adapun produktivitas teh 2,50 ton per hektare.
"Untuk meningkatkan pendapatan, perusahaan juga melakukan efisiensi secara terus menerus dalam segala bidang," kata Dasuki.
ANTARA