TEMPO.CO, Jakarta - Omzet yang diraih para pedagang Pasar Grosir Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sepekan terakhir ini normal kembali setelah sempat naik saat liburan Natal dan tahun baru 2017.
Ketua Koperasi Pengusaha Batik Setono Kota Pekalongan Maskur Makmur di Pekalongan, Minggu, 22 Januari 2017, mengatakan omzet para pedagang batik pada Natal dan akhir tahun 2016 naik hingga 300 persen.
Baca:
Pungli Kementerian Perhubungan Banyak di Sektor Ini
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Ruang Negosiasi untuk Freeport
"Saat ini omzet para pedagang sekitar Rp 200 juta. Kondisi ini berbeda dengan omzet yang diperoleh pedagang batik pada Natal dan tahun baru 2017 yang mampu naik hingga sekitar 300 persen," katanya.
Ia mengatakan kenaikan omzet para pedagang yang mencapai 300 persen tersebut juga dipengaruhi banyaknya rombongan peziarah yang mampir ke Pasar Grosir Setono sekadar membeli oleh-oleh pakaian batik.
Simak:
Pelindo II Siapkan Rp 5 Triliun Bangun Pelabuhan Kijing
Ini Alasan Pemegang IUPK Diberi Perpanjangan Waktu 5 Tahun
"Selain mobil pribadi, banyak peziarah dengan menggunakan bus untuk mampir membeli oleh-oleh batik. Saat itu, ada sekitar 15 bus setiap hari yang menurunkan para peziarah di pasar grosir," katanya.
Pembeli batik, Resa Indriyana Susanti, mengatakan dia sengaja mampir ke Pasar Grosir Setono sekadar membeli bahan batik atau pakaian batik untuk oleh-oleh saudaranya di kampung.
"Pakaian batik di pasar ini banyak motif maupun warnanya. Pakaian batik dari Pekalongan enak dipandang dan dipakai meski harganya relatif cukup murah," katanya.
ANTARA