TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pakar Ikatan Alumni Program Habibie, Rony Mamur Bishry, memaparkan perbedaan antara pemerintah Presiden Amerika Serikat ke-44 Barack Obama dan Presiden Amerika yang baru saja dilantik, Donald Trump. Menurut dia, perbedaan tersebut terjadi karena keduanya berasal dari partai yang berbeda.
"Di sektor ekonomi, Partai Republik (partai Trump) itu maunya pajak yang rendah dan pendekatannya meningkatkan industri," kata Rony, yang juga Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia, dalam diskusi di Al Jazeerah Signature, Jakarta, Sabtu, 20 Januari 2017.
Berbeda dengan partai Trump, ucap Rony, partai Obama (Partai Demokrat) ingin menerapkan pajak yang tinggi. Hal itu dimaksudkan untuk membiayai program-program subsidi masyarakat. "Seperti untuk kesehatan, ada subsidi. Contohnya Obamacare," ucapnya.
Rony berujar, Partai Republik memang terdiri atas kumpulan pengusaha. Jadi, menurut dia, pendekatan yang mereka pakai adalah pendekatan bisnis. "Mereka tidak percaya orang kecil dikasih sumbangan, subsidi. Nanti mereka malas," tutur Rony.
Pada Jumat, 20 Januari 2017, waktu setempat, Trump resmi dilantik sebagai Presiden Amerika ke-45. Dalam kampanyenya, Trump selalu memberi sinyal bahwa ia akan menerapkan kebijakan proteksionis. Selain itu, dia akan mengurangi pajak, menaikkan upah minimum, dan memulangkan imigran ilegal yang banyak tersebar di Amerika.
ANGELINA ANJAR SAWITRI