TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Kehutanan, Nur Mahmudi Ismail, meminta pemerintah meningkatkan peringkat Indonesia dalam Global Competitiveness Index. Menurut dia, hal tersebut sangat mendesak terutama dalam situasi yang penuh ketidakpastian pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.
Saat ini, Menteri Kehutanan periode 1999-2001 tersebut berujar, ranking Indonesia dalam global competitiveness index menurun signifikan. Pada 2015, kata dia, Indonesia menempati peringkat ke-37 dari 140 negara. Namun, tahun lalu posisi Indonesia turun dan menempati peringkat ke-41 dari 138 negara.
“Kita perlu betul-betul meningkatkan global competitiveness index pada saat AS mulai sadar dan akan meningkatkan global competitiveness index mereka," kata Mahmudi yang juga Wali Kota Depok periode 2006-2016 itu dalam diskusi di Al Jazeerah Signature, Jakarta, Sabtu, 20 Januari 2017.
Menurut Mahmudi, tanda adanya rencana peningkatan daya saing AS terlihat dari keinginan Trump untuk memproteksi perdagangan dengan memberlakukan tarif bea masuk hingga 35-45 untuk Cina dan Meksiko. Selain itu, Trump juga ingin meningkatkan upah minimum dan mengurangi pajak.
Dengan besarnya jumlah ekspor non minyak dan gas (migas) Indonesia yang begitu besar ke AS, menurut Mahmudi, daya saing mutlak diperlukan untuk menghadapi kebijakan proteksionisme Trump. "Supaya kita tetap bertahan, kita harus meningkatkan daya saing, terutama peningkatan kualitas tenaga kerja, kesehatan, dan penerapan teknologi."
Anggota Dewan Pakar Ikatan Alumni Program Habibie, Rony Mamur Bishry, sepakat dengan Mahmudi. Rony mengatakan, peningkatan daya saing diperlukan untuk menghadapi tantangan perekonomian di masa depan. "Daripada kita takut dengan Trump, kita siapkan diri kita sendiri saja," ujar Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia itu.
Tadi malam, Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45. Dalam kampanyenya, Trump selalu memberikan sinyal bahwa ia akan menerapkan kebijakan proteksionis. Selain itu, dia akan mengurangi pajak, menaikkan upah minimum, dan memulangkan imigran ilegal yang banyak tersebar di AS.
ANGELINA ANJAR SAWITRI