Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kawasan Bahan Bakar Nabati Akan Dibentuk

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan membentuk kawasan pengembangan bahan bakar nabati di Sumatera, NTT, Kalimantan, Jawa dan Papua. Tujuannya untuk menarik investor sehingga dapat mendorong pemanfaatan bahan bakar nabati atau bio fuel.Ketua Tim Nasional Pengembangan Bahan Bakar Nabati Al Hilal Hamdi mengatakan, dengan dibentuk kawasan maka dapat mempermudah masuknya investor. "Itu akan membuat perijinan lebih mudah dan soal amdal dapat diselesaikan satu tangan," katanya di Jakarta, hari ini. Menurut dia, ada dua konsep, yang pertama dikelola secara birokrasi seperti Otorita Batam. Opsi kedua dikelola selayaknya perusahaan, seperti halnya Bali Tourism and Development Corporation. "Dari dua opsi ini sedang kami kaji yang paling klop," katanya.Dia menjelaskan, misalnya di Merauke, Papua ada lahan 500 ribu hektar akan dijadikan satu cluster dan dibuat perencanaan irigasi dan infrastruktur lainnya. Tahun 2007 telah dianggarkan dana infastruktur pengembangan biofuel ini sekitar Rp 10 triliun.Al Hilal menambahkan, saat ini sedang disiapkan juga insentif yang dapat diberikan, seperti dengan cara tax allowance dikurangi 30 persen jika selama tahun ke-2 atau ke-3 belum mendapat keuntungan. "Insentif lainnya juga sedang dibahas dan diharapkan selesai tahun depan," katanya.Dia mengatakan, tahun depan ada investasi asing yang masuk sekitar Rp 15-20 trilyun. Beberapa perusahaan yang berminat mengembangkan biofuel ini di antaranya dari Malaysia Genting Group, Golden Hope. Dari Korea, Samsung sedangkan dari Jepang, Mitsui, Itochu, dan Kanematsu.Soni Solistia Wirawan dari Balai Rekayasa Desain dan Sistem Teknologi BPPT menambahkan, keberhasilan program pengembangan biofuel ini diperlukan penentuan lokasi yang dapat mengakses listrik dan air yang murah. "Juga perlu penentuan teknologi yang tepat agar dicapai biaya yang kompetitif," katanya.Umumnya, lanjut Soni, industri bio fuel merupakan kesempatan usaha yang menarik. Terlebih dengan harga minyak dunia yang tinggi. MUHAMMAD FASABENI
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uni Eropa Diprotes, Bio Diesel Indonesia Disebut Terlalu Murah

5 September 2019

Petugas mengisi bahan bakar B30 pada kendaraan saat peluncuran road test B30 di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis, 13 Juni 2019. Pemerintah akan mewajibkan penggunaan campuran biodiesel 30% atau B30 pada kendaraan mulai tahun depan. TEMPO/Tony Hartawan
Uni Eropa Diprotes, Bio Diesel Indonesia Disebut Terlalu Murah

Bio Diesel dari Indonesia sudah terkena tarif bea masuk 18 persen.


Bahan Bakar Biodiesel B30 Diuji Kehandalan dengan Jarak 640 KM

15 Agustus 2019

Menteri ESDM Ignatius Jonan saat peluncuran B30 di Kementerian  Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Kamis, 13 Juni 2019. Pemerintah melakukan uji coba penggunaan Bahan Bakar campuran Biodiesel 30% (B30) pada bahan bakar solar kendaraan bermesin diesel. TEMPO/Tony Hartawan
Bahan Bakar Biodiesel B30 Diuji Kehandalan dengan Jarak 640 KM

Biodiesel B30 telah sukses uji coba start ability di Dieng, Jawa Tengah pada Rabu 14 Agustus 2019.


Soal Penerapan B30, Mitsubishi: Kami Sudah Fokus ke Euro 4

15 Desember 2018

Petugas menunjukkan BBM jenis solar dengan campuran biodiesel 20 persen atau B20 saat peluncuran Mandatori B20 di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta, Jumat, 31 Agustus 2018. Kebijakan ini mulai berlaku pada 1 September 2018. TEMPO/Tony Hartawan
Soal Penerapan B30, Mitsubishi: Kami Sudah Fokus ke Euro 4

Mitsubishi mengklaim sudah siap menerapkan B20 sejak 2016 atau 2 tahun sebelum diberlakukan pada September 2018.


Pertamina Uji Komparasi Bahan Bakar Mesin Diesel 20 Ribu Km

22 November 2017

Pertamina Usulkan Harga Solar Naik
Pertamina Uji Komparasi Bahan Bakar Mesin Diesel 20 Ribu Km

Pengujian menggunakan 2 bus sejaus 20 ribu kilometer dengan rute Pulo Gebang - Pekalongan dan Cikarang -Pekalongan.


Februari Ini Harga Biodiesel Naik Rp 131 per Liter  

2 Februari 2017

Kelapa sawit. Tempo/ Arie Basuki
Februari Ini Harga Biodiesel Naik Rp 131 per Liter  

Harga indeks pasar (HIP) bahan bakar biodiesel Februari 2017 kembali naik hingga menyentuh angka Rp 9.493 per liter.


Tahun Depan, Biodiesel Disalurkan 5 Juta Kiloliter

10 Oktober 2015

Ilustrasi Biodiesel. brasil.gov.br
Tahun Depan, Biodiesel Disalurkan 5 Juta Kiloliter

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan campuran bahan bakar nabati pada solar mencapai 20 persen pada tahun depan.


Penggunaan Biodiesel Bakal Capai 4 Juta Kiloliter

13 Januari 2014

Ilustrasi Biodiesel. brasil.gov.br
Penggunaan Biodiesel Bakal Capai 4 Juta Kiloliter

PLN akan ikut membeli biodiesel.


Solar di Indonesia Barat Sudah Dicampur Biodiesel

12 September 2013

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono (kiri), dan Dirut Pertamina Karen Agustiawan (kanan) berbincang dengan nelayan saat mengunjungi stasiun pengisian bahan bakar solar yang berhenti beroperasi di Kampung Nelayan Tanjung Pasir, Teluk Naga, Tangerang, Banten, Jumat (4/1). ANTARA/Widodo S. Jusuf
Solar di Indonesia Barat Sudah Dicampur Biodiesel

Kadar biodiesel ditetapkan 10 persen.


Harga Nyamplung Rendah, Petani Malas Menjual

6 Maret 2012

TES BIODIESEL - Bupati Kebumen Buyar Winarso sedang mengisi kendaraannya dengan minyak biodiesel nyamplung yang dibawa oleh Bupati Purworejo, Senin (5/3). Nyamplung dikenal sebagai minyak biodiesel yang ramah lingkungan sebagai energi alternatif. TEMPO/Aris Andrianto
Harga Nyamplung Rendah, Petani Malas Menjual

"Petani nyamplung enggan menjual produknya ke tempat produksi karena satu kilogram hanya dibeli Rp 1.000."


Produsen Biofuel Berharap Kepastian Usaha

9 Juli 2009

Produsen Biofuel Berharap Kepastian Usaha

Presiden terpilih diharapkan segera mensahkan revisi peraturan presiden nomor 71 tahun 2005 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu.