TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengembangkan program menanam cabai melalui polybag di pekarangan rumah untuk menambah penghasilan petani saat harga cabai tinggi.
"Saat ini ada 16 ribu polybag tanaman cabai yang berada di wilayah Batujaya dan Cibuaya. Kita berharap akan terus bertambah tanaman cabai yang ditanam di polybag," kata Kepala Dinas Pertanian setempat Kadarisman di Karawang, Rabu, 11 Januari 2017.
Menurut dia, mereka yang menanam tanaman cabai di polybag ini tergabung dalam Koperasi Kelompok Tani Cabai Sugih Mukti, Desa Segaran, Kecamatan Batujaya, Karawang.
Koperasi Kelompok Tani Cabai Sugih Mukti sudah berhasil menambah penghasilan mereka. Diharapkan keberhasilan itu menjadi gairah pertanian yang baru untuk meningkatkan kesejahteraan melalui dunia pertanian.
Kadarisman mengatakan, pihaknya menargetkan tahun ini akan ada percontohan menanam cabai di polybag di setiap kecamatan sekitar Karawang.
"Minimal targetnya itu di setiap rumah ada empat hingga lima polybag tanaman cabai, tomat, atau yang lainnya untuk kebutuhan mereka masing-masing," katanya.
Manager Koperasi Kelompok Tani Cabai Sugih Mukti Dudung Abdullah mengatakan program menanam cabai rawit yang dilakukan dengan media polybag tersebut merupakan program yang bekerja sama dengan pemerintah kabupaten.
"Saat ini, sedikitnya 46 anggota telah menanam 15 ribu batang cabai rawit. Ke-46 anggota itu tersebar di Desa Segaran, Segarjaya, dan Telukbuyung, Kecamatan Batujaya," kata dia.
Ia mengatakan momentum tingginya harga cabai rawit merah seperti saat ini membuat peluang bagi petani atau anggotanya mempunyai penghasilan lebih.
"Hasil panen cabai itu dikumpulkan di koperasi, selanjutnya penjualan akan disepakati secara serentak antara pengurus koperasi dan petani," katanya.
Penjualan cabai tersebut tidak dilakukan melalui tengkulak, tapi melalui pengepul cabai yang langsung berhubungan dengan para pedagang di pasar induk.
ANTARA