TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada Minggu, 15 Januari 2017. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pembicaraan antara Abe dan Presiden Joko Widodo akan berfokus pada penguatan kerja sama ekonomi.
"Fokus pembicaraan nanti adalah ekonomi," ucap Retno setelah mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 11 Januari 2017. Rapat yang dipimpin langsung Presiden Jokowi itu khusus membahas persiapan kunjungan Abe yang akan diterima di Istana Bogor, Jawa Barat.
Retno berujar, rapat membahas sangat detail soal agenda yang akan dibicarakan kedua pemimpin. Menteri-menteri yang hadir dari sektor ekonomi pun cukup komplet. "Dari diskusi tadi, kami sudah memiliki banyak masukan yang dapat kita gunakan untuk pembicaraan Presiden dengan Perdana Menteri Jepang," tuturnya.
Dalam kunjungan itu, Abe akan memimpin delegasi yang cukup besar. Delegasi itu diikuti sekitar 30 CEO perusahaan Jepang. Nantinya, setelah melakukan pembicaraan dengan Abe, Jokowi akan menerima audiensi dengan CEO Jepang.
Retno menjelaskan, Jepang merupakan salah satu mitra terpenting Indonesia di bidang ekonomi. Untuk tahun lalu, misalnya, angka perdagangan bilateral kedua negara mencapai lebih dari US$ 31 miliar. Sedangkan dari angka investasi, Jepang merupakan investor kedua terbesar Indonesia. Selama periode Januari-September 2016, nilai investasi Jepang mencapai US$ 4,5 miliar.
Meski memfokuskan pembicaraan di bidang ekonomi, Retno mengatakan tak menutup kemungkinan pertemuan Jokowi-Abe juga membahas hal lain. "Saya hampir pastikan, dalam pertemuan tersebut, Presiden dan Perdana Menteri juga akan membahas situasi politik, situasi dunia saat ini seperti apa, bagaimana kita bisa bekerja sama dengan Jepang, dan lain-lain," ucapnya.
AMIRULLAH SUHADA