TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertekad membuat suatu sistem pelayanan pelayaran rakyat yang baik dengan tingkat keamanan (safety) yang lebih baik.
“Kita akan melakukan ramp check reguler. Wajib bagi KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) dengan pemilik kapal untuk mengevaluasi terus-menerus. Setelah itu perlu melakukan persiapan saat berangkat dan mengikuti semua prosedur yang sudah ditetapkan,” ucap Budi saat peresmian pengoperasian pelayaran Kapal Motor (KM) Express Bahari 3B rute Pelabuhan Sunda Kelapa-Kepulauan Seribu di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Selasa 10 Januari 2017.
Budi mengimbau seluruh jajaran Kementerian Perhubungan, khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, mengembangkan dan mereformasi pelayaran rakyat. “Pelayaran rakyat adalah hak hidup masyarakat banyak. Banyak sekali saudara-saudara kita berusaha di pelayaran rakyat. Karena itu, kami juga melakukan suatu reformasi berkaitan dengan pelayaran rakyat dengan cara-cara yang lebih mementingkan kepentingan rakyat,” ucapnya dalam keterangan tertulis.
Baca: Luhut Tantang Adu Data Soal 10 Juta Tenaga Kerja Asal Cina
Budi memberikan kesempatan kepada Provinsi DKI Jakarta untuk menjadikannya sebagai pilot project pertama kali.
Budi berharap kehadiran Pelni dan ASDP Indonesia Ferry dapat memberikan semangat bagi kapal-kapal pelayaran rakyat untuk meningkatkan pelayanan dan keselamatan. “Apa yang dilakukan saat ini adalah suatu benchmarking baru, di mana ada suatu level of security, level of safety, dan level of service baru, serta ini akan kita berikan pembelajaran bagi saudara-saudara kita yang mengelola pelayaran rakyat,” tuturnya.
Terkait dengan pengoperasian perdana KM Express Bahari 3B, menurut Budi, kehadiran kapal itu merupakan wujud komitmen Kementerian Perhubungan terus meningkatkan pelayanan, khususnya bagi masyarakat di Kepulauan Seribu.
“Saya berharap dengan kehadiran KM Express Bahari 3B dapat memenuhi kebutuhan sekaligus meningkatkan aksesibilitas masyarakat di daerah Kepulauan Seribu dengan tarif yang terjangkau, tapi tetap memperhatikan aspek keselamatan,” ucap Budi.
Simak: Pemerintah Belum Temukan Solusi Masalah Smelter Freeport
KM Express Bahari 3B yang dibuat pada 2005 merupakan jenis kapal penumpang dengan ukuran 149 GT dan sanggup menampung 208 penumpang dan 6 awak kapal, serta memiliki kecepatan 20-30 knot. Adapun KM Express Bahari 3B akan melayani rute pelayaran Sunda Kelapa-Pulau Bidadari-Pulau Tidung. Kapal ini dioperasikan PT Pelni.
Budi menyebutkan PT Pelni dan PT ASDP sudah diminta menyediakan 5 sampai 6 kapal untuk melayani kebutuhan masyarakat dari dan ke Kepulauan Seribu.
SETIAWAN ADIWIJAYA