TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan berbagai daerah di Indonesia terkena dampak melemahnya perekonomian dunia dan menurunnya harga komoditas. Menurut dia, tiga pulau yang mengalami dampak terbesar adalah Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
Sri Mulyani menyatakan, kedua pulau itu tertekan karena perekonomiannya sangat tergantung oleh komoditas. "Mereka mengalami dampak terbesar dari melemahnya perekonomian dunia," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 10 Januari 2017.
Pada kuartal terakhir 2016, pertumbuhan ekonomi Kalimantan mencapai 2,1 persen. Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan itu sudah membaik. "Sebelumnya, pertumbuhan Kalimantan negatif karena sangat didominasi sektor komoditas dan belum ada diversifikasi ekonomi."
Pertumbuhan ekonomi Papua, menurut Sri Mulyani, mencapai 13,7 persen pada kuartal keempat 2016. "Padahal, sebelumnya, Papua juga mengalami pertumbuhan negatif. Kuartal terakhir, pertumbuhan Papua rebound cepat karena sektor pertambangan, pertanian, dan administrasi pemerintahan," ujarnya.
Sementara itu, ekonomi Jawa tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional, yakni sebesar 5,6 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi Sumatera mencapai 3,9 persen, pertumbuhan ekonomi Sulawesi mencapai 6,7 persen, serta pertumbuhan ekonomi Bali-Nusa Tenggara mencapai 5 persen.
Menurut Sri Mulyani, perbedaan kinerja ekonomi antar wilayah tersebut menggambarkan bahwa Indonesia masih belum terkoneksi secara penuh. "Kelemahan satu pulau tidak bisa ditarik oleh pulau lain. Kalau ada tekanan, mereka harus menghadapinya sendiri," katanya.
Karena itu, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah berinvestasi besar di bidang infrastruktur agar terjadi diversifikasi aktivitas ekonomi di daerah. Menurut dia, apabila suatu daerah memiliki diversifikasi aktivitas ekonomi, daerah tersebut akan semakin memiliki daya tahan apabila ekonomi mengalami tekanan.
ANGELINA ANJAR SAWITRI