TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Selasa 10 Januari 2017. Rupiah menguat 0,40 persen atau 54 poin ke posisi Rp 13.308 per dolar Amerika Serikat setelah diperdagangkan pada kisaran Rp 13.267 – Rp 13.337 per dolar AS.
Pagi tadi, rupiah juga dibuka menguat 33 poin atau 0,25 persen ke level Rp13.329 per dolar AS.
Baca Juga: Pelemahan Dolar Masih Jadi Sentimen Positif Laju Rupiah
Pada perdagangan Senin, 9 Januari 2017, rupiah ditutup menguat 9 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp 13.362 per dolar AS. Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, indeks dolar AS kembali terkoreksi bersamaan dengan turunnya imbal hasil US Treasury. Pesimisme terhadap dolar hadir menjelang inagurasi Donald Trump, Presiden AS terpilih, pada 20 Januari 2017 mendatang.
Adapun, rupiah yang stabil pada perdagangan Senin di tengah penguatan dolar di pasar Asia, menandakan semakin mendominasinya sentimen positif. Selain inflasi Januari 2017 yang diperkirakan naik, fokus masih tertuju dengan prospek keseimbangan fiskal di 2017 yang jika realisasi pendapatan tidak tercapai, prospek pertumbuhan ekonomi bisa terancam – tax amnesty periode III ditunggu perkembangannya.
Baca: IHSG Ditutup Koreksi Tipis 6,44 Poin
“Naiknya cadangan devisa akan menambah faktor positif untuk rupiah ke depan,” paparnya dalam riset seperti dikutip dari Bisins.com. Indeks dolar AS yang melacak pergerakan mata uang dolar terhadap mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,09 persen atau 0,09 poin ke level 102,31 pada pukul 16.29 WIB.
Indeks dolar AS yang melacak pergerakan dolar terhadap mata uang utama dunia lainya terpantau melemah 0,17 poin atau 0,17 persen ke 101,76 pada pukul 15.52 WIB.
Sementara itu, mata uang di kawasan Asia Tenggara terpantau menguat. Baht Thailand naik 0,09 persen, ringgit Malaysia menguat 0,03 persen, dolar Singapura terapresiasi 0,1 persen, dan peso Filipina menguat 0,17 persen.