TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan pengguna jasa moda transportasi laut melalui Pelabuhan Makassar pada periode libur akhir tahun lalu hanya mampu tumbuh 1,76 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Merujuk pada data Posko Angkutan Laut Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 di Pelabuhan Makassar, pergerakan penumpang pada periode itu sebanyak 45.432 penumpang dari periode tahun sebelumnya 44.643 penumpang.
Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Utama Makassar Adolf R. Tambunan mengemukakan, kendati pergerakan penumpang hanya tumbuh tipis, kecenderungan pemanfaatan jasa moda transportasi darat melalui Makassar tetap menjadi pilihan bagi masyarakat sebagai alternatif moda.
"Animo masyarakat mudik dengan menggunakan kapal laut tetap stabil, apalagi periodenya bertepatan dengan liburan sekolah," katanya saat penutupan posko Natal dan Tahun Baru di Pelabuhan Makassar, Senin, 9 Januari 2016.
Secara terperinci, pertumbuhan penumpang hanya terjadi pada segmen keberangkatan melalui Pelabuhan Makassar, yakni 3,9 persen menjadi 21.272 penumpang, sedangkan penumpang yang tiba di pelabuhan tersebut sebanyak 24.160 penumpang atau tetap stagnan dari tahun lalu.
Di sisi lain, angka kunjungan kapal yang melalui Pelabuhan Makassar pada periode akhir tahun tersebut justru melonjak hingga 25 persen menjadi 84 call dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 67 call.
Adapun pergerakan penumpang yang melalui Pelabuhan Makassar pada periode akhir tahun hanya terkonsentrasi pada beberapa destinasi pelabuhan tujuan di kawasan timur Indonesia.
Sebagai gambaran, pada periode Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, pergerakan penumpang dengan dari dan menuju Baubau, Sulawesi Tenggara, paling tinggi mencapai 13.620 orang atau sekitar 30 persen dari total penumpang.
Menurut Adolf, pelaksanaan angkutan laut di periode Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 atau Nataru secara keseluruhan berjalan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu, terkhusus dari sisi kesiapan fasilitas penunjang, layanan kesehatan, hingga keamanan.