TEMPO.CO, Jakarta - Senior analis dari Binaartha Securities Reza Priyambada mengatakan pelemahan dolar Amerika Serikat masih menjadi sentimen positif pergerakan rupiah. Rupiah masih memiliki peluang untuk kembali menguat.
Namun investor diharapkan untuk tetap mencermati berbagai sentimen, terutama dari rilis data-data ekonomi Amerika. Reza berharap, dengan adanya rilis kenaikan defisit neraca perdagangan Amerika yang diikuti dengan penurunan pembayaran gaji nonpetani atau (nonfarm payrolls) dan pekerja pabrik (factory orders) dapat melemahkan laju dolar Amerika sehingga rupiah masih berpotensi menguat.
Reza memperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran support 13.400 dan resisten 13.280. "Diharapkan juga sentimen ini masih dapat bertahan untuk memberikan konfirmasi sinyal penguatan lanjutan pada laju rupiah," kata Reza Priyambada dalam pesan tertulisnya, Ahad, 8 Januari 2016.
Meski laju indeks dolar Amerika bergerak menguat menjelang rilis data perekonomian Amerika, laju rupiah mampu bergerak menguat. Berdasarkan kurs Jisdor Bank Indonesia, rupiah pada Jumat pekan lalu, 6 Januari 2016, ditutup menguat 23 poin atau 0,17 persen ke level 13.347, dari penutupan hari sebelumnya 13.370.
Sebelumnya, pelaku pasar memperhatikan rilis beberapa data perekonomian Amerika, terutama laporan data tenaga kerja yang diestimasi membaik sehingga berimbas positif terhadap indeks dolar Amerika. Namun pergerakan dolar Amerika juga tertahan dengan adanya sejumlah ketidakpastian terutama pada ketidakpastian realisasi janji Trump terhadap beberapa kebijakan ekonomi.
Dalam kampanye pilpres Amerika, Trump menyerukan perbaikan dari perjanjian perdagangan bebas di Amerika Utara. Trump juga sering menjanjikan untuk membangun dinding sepanjang perbatasan Amerika-Meksiko. Ia juga memanggil beberapa perusahaan untuk mengirim pekerjaan dari Amerika ke negara-negara lain.
Ketidakpastian lainnya ialah terkait dengan hubungan dagang Amerika-Cina sehingga pelaku pasar lebih memilih keluar pasar. "Dengan sentimen itulah, laju mata uang lainnya termasuk rupiah dapat memanfaatkan kondisi tersebut untuk bergerak menguat," ucap Reza.
DESTRIANITA