TEMPO.CO, Jakarta - Harga cabai rawit merah di pasar tradisional di Temanggung, Jawa Tengah, melambung, dari Rp 80 ribu per kilogram pada pekan lalu menjadi Rp 100 ribu per kg saat ini.
Pedagang cabai di Pasar Kliwon Rejo Amertani, Temanggung, Mayonah, Jumat, 6 Januari 2017, mengatakan kenaikan harga cabai tersebut terjadi sejak Rabu, 4 Januari 2017, karena pasokan terbatas.
Ia menyebutkan harga cabai akhir-akhir ini terus naik. Pada awal Desember 2016, harga cabai rawit merah Rp 40 ribu per kg, kemudian pada minggu kedua Desember 2016 naik menjadi Rp 50 ribu per kg.
Harga tersebut sempat bertahan beberapa waktu. Namun mendekati perayaan natal lalu, harga kembali mengalami kenaikan.
"Setiap pekan harga naik Rp 10 ribu per kg," ucapnya.
Ia berujar, kenaikan harga cabai terjadi karena pasokan dari tingkat petani lokal sedikit, sehingga pedagang harus mendatangkan cabai dari luar daerah, seperti Semarang, Magelang, dan Wonosobo.
Menurut dia, tingginya harga cabai membuat permintaan konsumen menurun. Pelanggan yang biasanya membeli cabai rawit 1 kg kini hanya membeli 0,25-0,5 kg.
"Bahkan ada konsumen yang urung membeli cabai rawit merah ketika mengetahui harganya mencapai Rp 100 ribu per kg," tuturnya.
Pedagang lain, Lestari, mengatakan kenaikan harga tidak hanya terjadi pada cabai rawit merah, tapi juga pada cabai jenis lain.
Ia menyebutkan harga cabai keriting merah naik dari Rp 40 ribu menjadi Rp 50 ribu per kg, cabai keriting hijau dari Rp 30 ribu menjadi Rp 35 per kg, dan cabai rawit hijau dari Rp 50 ribu menjadi Rp 60 ribu per kg.
Menurut dia, kenaikan harga cabai membuat omzet penjualan turun 30-50 persen.
Saat harga belum tinggi seperti sekarang ini, Lestari mengaku bisa menjual cabai sebanyak 60-70 kg dalam sehari.
"Dalam kondisi harga tinggi seperti sekarang, saya bisa menjual cabai lebih dari 30 kg per hari sudah bagus," ucapnya.
ANTARA