TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menyiapkan tujuh trayek baru tol laut di 2017. Menteri Perhubungan Budi Karya menyatakan saat ini baru ada enam trayek dan akan dikembangkan menjadi 13 rute. Menurut dia, ada tiga rute diantaranya yang diserahkan ke pihak swasta.
Baca : Implementasi Tender Rute Baru Tol Laut Tunggu RAPBN 2017
"Kami mulai tender sekarang," kata Menteri Budi usai rapat terbatas tentang tol laut di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 5 Januari 2017. Mekanisme tender dilakukan untuk tiga rute yang akan dikelola oleh swasta.
Keterlibatan swasta dalam pengelolaan tol laut, ucap Budi, agar sektor swasta bisa tumbuh dan PT Pelayaran Nasional Indonesia (persero) bisa bersaing. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam pengantar di rapat terbatas ingin pengembangan transportasi laut menyasar wilayah pelosok Indonesia.
Ia mengatakan agar pembangunan bisa dirasakan merata di Indonesia harus ada konektivitas. Sebab, masyarakat di pedalaman tidak hanya membayar barang dengan harga mahal tapi juga kadang tidak ada pasokan barang tertentu.
Baca : Bank Mandiri Kucurkan Rp 7,84 Triliun untuk Proyek Tol Laut
"Kami harus memastikan barang yang diangkut melalui tol laut bisa sampai ke daerah pedalaman," kata Jokowi. Namun bukan hanya menyasar daerah pedalaman, pemerintah juga akan mengintegrasikan tol laut dengan kawasan industri dan sentra-sentra logistik.
Lebih lanjut, Menteri Budi menambahkan kehadiran sentra logistik bertujuan membantu proses distribusi barang secara bertahap. Ia menilai selama ini bila produk datang di suatu daerah akan berdampak kepada harga yang tidak stabil. Tidak stabilnya harga dipicu oleh jarak yang jauh atau distribusi yang tidak menyeluruh (menyebabkan kelangkaan barang).
Baca : Tahun Ini Kapal Roro Masuk Subsidi Program Tol Laut
Menteri Perhubungan mengatakan sentra-sentra logistik nantinya akan diberi nama Rumah Kita. "Dengan Rumah Kita (sentra logistik) dalam kurun waktu sampai kapal datang lagi barang tetap bisa terkontrol," ucap Budi.
Tujuh trayek baru tol laut di 2017 adalah TanjungPriok - Enggano - Mentawai - Pulau Nias - Sinabang - Pulau Nias - Mentawai - Enggano - Tanjung Priok, Tanjung Perak - Belang Belang - Sangatta - Pulau Sebatik - Tanjung Perak, Tanjung Perak - Kisar (Wonreli) - Namrole - Kisar (Wonreli) - Tanjung Perak dan Makassar - Tidore - Tobelo - Maba - Tobelo - Tidore - Makassar. Selain itu Makassar - Dobo - Merauke - Dobo - Makassar, Makassar - Wasior - Nabire - Serui - Biak - Serui - Nabire - Wasior - Makassar serta Tanjung Perak - Namlea - Fakfak - Kaimana - Timika - Kaimana - Fakfak - Namlea - Tanjung Perak.
ADITYA BUDIMAN