TEMPO.CO, Jakarta - PT Penjaminan Jamkrindo Syariah menargetkan pertumbuhan bisnis penjaminan 46 persen sepanjang tahun ini.
Direktur Utama Jamkrindo Syariah Kadar Wisnuwarman menuturkan, tahun ini, pihaknya menargetkan dapat menjamin kredit yang dikucurkan perbankan sebesar Rp 11 triliun. Jumlah ini tumbuh dari estimasi realisasi 2016 sebesar Rp7,5 triliun.
Kadar mengatakan pertumbuhan ini seiring semakin banyaknya lembaga keuangan syariah yang bekerja sama dengan perusahaan. Sedangkan produk perbankan yang banyak dijamin perusahaan merupakan sektor produktif.
“Sebab, prinsip (pembiayaan) syariah lebih banyak (menyasar sektor) produktif,” kata Kadar, Rabu, 4 Januari 2017.
Dengan target ini, Kadar memperkirakan imbal hasil yang dapat dibukukan perusahaan mencapai Rp 120 miliar. Jumlah ini naik 30 persen dibanding estimasi imbal jasa penjaminan yang dibukukan perusahaan tahun lalu, yakni Rp 92 miliar.
“(Untuk) laba (2016), sedang konsolidasi. Per November, laba sudah Rp 4 miliar. Lebih kecil (dari estimasi) karena komit untuk penyelesaian klaim. (Realisasi) klaim dua kali lipat (dibanding estimasi). Kami anggarkan Rp 5 miliar, ternyata klaim Rp 10 miliar,” katanya.
Tumbuhnya beban membuat perusahaan memperkirakan akan ada penyesuaian laba. Kadar memperkirakan laba yang dibukukan perusahaan pada 2016 dapat memenuhi 80 persen target.