TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan program satu juta rumah akan tetap dilanjutkan pada tahun ini. Sebab, kekurangan kebutuhan rumah bagi masyarakat masih cukup tinggi.
“Program satu juta rumah akan tetap dilanjutkan di tahun 2017 ini,” ujar Basuki dalam keterangan tertulis Rabu, 4 Januari 2017. Basuki menyebutkan adanya peningkatan jumlah capaian pembangunan rumah di tahun 2016 lalu diharapkan dapat terus memacu pembangunan rumah di Indonesia.
Pada 2015, capaian program satu juta rumah ini adalah sekitar 700 ribu unit. Tahun lalu, rumah yang dibangun mencapai lebih dari 800 ribu unit. "Maka tahun 2017 ini kami lebih optimistis program ini bisa terus ditingkatkan,” ucap Basuki.
Menurut Basuki, berbagai kemudahan perizinan serta subsidi bagi masyarakat melalui Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk memiliki rumah yang layak huni dengan harga yang terjangkau.
Baca: Kenaikan Tarif STNK untuk Perbaikan Layanan
Sebelumnya pada Agustus 2016, pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi (PKE) XIII tentang perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Tujuan dari paket kebijakan ekonomi XIII adalah untuk memberikan kemudahan pembangunan rumah dalam aspek perizinan.
Menurut Basuki, jumlah izin yang diurus dan waktu pengurusan perizinan akan menjadi lebih singkat dari yang semula 33 izin dan tahapan, menjadi 11 izin. Jumlah hari permohonan perizinan pun lebih singkat. Dari yang tadinya lebih dari 700 hari untuk memperoleh izin, kini menjadi 44 hari.
Selain mengurangi jumlah izin dan waktu perizinan, biaya perizinan juga mengalami pemotongan sebesar 70 persen dari biaya sebelumnya. “Biayanya pun diharapkan hanya akan menjadi 30 persen dari sebelumnya,” kata Basuki.
Basuki berharap dengan percepatan deregulasi perizinan tersebut, pembangunan perumahan akan berjalan lebih cepat sesuai dengan target.
Simak: Indomie Ranking 8 Daftar Merek Terlaris Dunia
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Syarif Burhanuddin mengatakan porsi pembangunan untuk MBR dan non MBR pada pelaksanaan program satu juta rumah tahun 2017 tidak mengalami perubahan. Komposisi pembangunannya masih tetap 700 ribu unit rumah untuk MBR dan sisanya 300 ribu unit rumah untuk masyarakat non MBR.
Berdasarkan data yang dimiliki Ditjen Penyediaan Perumahan, tahun 2016, pembangunan rumah MBR mencapai angka 569.382 unit. Sementara rumah non MBR terbangun sebanyak 235.787 unit rumah.
MAYA AYU PUSPITASARI