TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian akan memanfaatkan lahan tidur untuk meningkatkan produksi jagung. Direktur Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring mengatakan pemerintah menargetkan produksi jagung tahun ini mencapai 3 juta hektare.
"Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah, produksi jagung ditetapkan sebanyak 2,5 juta hektare. Tahun ini ditargetkan menjadi 3 juta hektare," ucap Hasil Sembiring seusai Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu, 4 Januari 2017
Menurut Hasil, masih banyak lahan tidur yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi jagung. "Di Jawa misalnya kami mencoba menyasar Pantura karena di sini banyak lahan tidur," ucapnya.
Baca: JP Morgan Diputus, Sri Mulyani: Ekonomi Dikelola Profesional
Hasil menyebutkan contoh potensi lahan tidur di daerah perkebunan. "Di daerah ini ada area penggunaan lainnya yang 10 persennya bisa dimanfaatkan untuk pangan," katanya.
Hasil menambahkan, luas lahan tidur dari hasil survei Badan Litbang Kementerian Pertanian terdapat sekitar 500 ribu hektare tanah hujan. "Kalau bisa kita bantu dengan stimulasi pompa air, itu bisa dimanfaatkan dan hasil produksinya bisa mencapai dua kali lipat."
Baca: Kenaikan Tarif STNK untuk Perbaikan Layanan
Untuk lahan yang dianggap setengah tidur atau lahan kosong, pemerintah akan mengalokasikan satu juta hektare untuk benih jagung dan pupuknya. "Untuk daerah perkebunan swasta yang sudah ada HGU (Hak Guna Usaha), 10 persen bisa kita manfaatkan untuk tanaman pangan. Banyak peluang yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi jagung," ucap Hasil.
RICHARD ANDIKA | SETIAWAN ADIWIJAYA