TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari pertama Tahun 2017, Selasa 3 Januari 2017 dibuka turun tipis 6,3 poin atau 0,11 persen ke level 5.290. Pada akhir pekan lalu atau akhir perdagangan Tahun 2016 IHSG juga ditutup melemah di level 5.296.
Perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden, Jusuf Kalla, dengan dihadiri oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida, dan serta Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio.
Analis ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto memperkirakan Indeks pada perdagangan hari ini masih berpotensi melanjutkan koreksi. "Mengingat masih sepinya sentimen, pergerakan IHSG pada hari ini tidak akan terlalu ramai," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 3 Januari 2017.
David memperkirakan Indeks akan bergerak dalam rentang level support 5.260 dan resisten 5340.
Hingga pukul 09.15 WIB hari ini Selasa 3 Januari 2017, IHSG melanjutkan koreksi jadi 0,8 persen di level 5.252.
Dari sepuluh indeks sektoral, semuanya terpantau melemah dengan sektor paling tertekan yakni sektor aneka industri yang terkoreksi 2,2 persen, disusul sektor perdagangan dan Infrastuktur melemah 1,2 persen.
Sebelumnya IHSG mengakhiri perdagangan 2016 ditutup di zona merah. IHSG terpangkas 5 poin setelah seharian bergerak di zona hijau. Indeks ditutup terkoreksi 0,11 persen atau 5,855 poin ke level 5.296.
Lima dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG ke zona merah di menit akhir perdagangan. Sektor barang konsumsi memimpin penurunan 1,82 persen. Sedangkan, aneka industri memimpin penguatan 1,74 persen. Investor asing membukukan aksi beli (nett buy) asing tercatat Rp 97,9 miliar.
Secara tahunan kinerja IHSG mengalami penguatan sebesar 15,32 persen pada 2016 menghapus kerugian pada tahun sebelumnya yang minus sebesar 12,13 persen. Aliran dana asing yang masuk ke pasar modal sepanjang 2016 ini tercatat sebesar Rp 16,3 triliun.
DESTRIANITA K