TEMPO.CO, Jakarta - Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra, mengatakan pergerakan rupiah pada tahun ini relatif stabil di atas Rp 13.250 per dolar Amerika Serikat, dengan batas terendah Rp 13.600 per dolar Amerika Serikat.
Sejumlah faktor internal yang memengaruhinya adalah perbaikan pertumbuhan ekonomi nasional, penetapan suku bunga BI, dan stabilitas politik menjelang pemilihan kepala daerah, khusunya di Jakarta. Kondisi politik yang sehat dapat mendukung berjalannya roda ekonomi.
Adapun dari faktor eksternal, sejumlah agenda yang diwaspadai ialah kondisi geopolitik di zona Eropa menjelang pemilihan umum, dan rencana The Fed melanjutkan pengerekan suku bunga dari level 0,5 persen -0,75 persen.
"Dengan melihat faktor internal dan eksternal pada 2017, rupiah kemungkinan masih stabil," tuturnya saat dihubungi, Senin, 2 Januari 2016, seperti dikutip dari Bisnis.com.
Rupiah berpeluang mendapatkan sentimen positif dari penguatan harga minyak mentah. Bila pemangkasan produksi dapat direalisasikan pada awal tahun ini, maka minyak WTI bisa menyentuh US$ 65 per barel di akhir 2017.