TEMPO.CO, Jakarta – Indeks harga saham gabungan sepanjang 2016 mencatatkan kenaikan tertinggi di Asia-Pasifik. Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono mengatakan IHSG, yang ditutup menguat 15,32 persen sepanjang 2016 menjadi 5.296, juga merupakan kenaikan tertinggi kelima di antara bursa-bursa utama dunia.
“Ini merupakan tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, yang dikutip pada 1 Januari 2017.
Menurut Yulianto, dalam 10 tahun terakhir, IHSG menguat 193,36 persen atau merupakan kenaikan tertinggi di antara bursa-bursa utama dunia.
Jumlah dana yang berhasil dihimpun sepanjang 2016 mencapai Rp 674,39 triliun dan US$ 247,50 juta. Angka ini juga merupakan nilai tertinggi dalam sejarah pasar modal Indonesia.
Rinciannya, dana dari aktivitas pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp 12,11 triliun, pencatatan saham dengan hak memesan efek lebih dulu (rights issue) Rp 61,85 triliun, penerbitan waran Rp 1,14 triliun, serta 84 emisi baru obligasi dan sukuk korporasi yang diterbitkan oleh 56 perusahaan Rp 113,29 triliun dan US$ 47,50 juta.
Kemudian, dana dari satu reksadana yang diterbitkan di bursa efek (exchange traded fund/ETF) senilai Rp 6,3 miliar, dua emisi efek beragun aset (EBA) senilai Rp 1,37 triliun, serta 220 seri surat berharga negara (SBN) senilai Rp 484,63 triliun dan US$ 200 juta.
Yulianto mengatakan sebagian besar dari dana yang diraih oleh perusahaan di pasar modal digunakan untuk pengembangan usaha dan penambahan modal. Jumlah raihan dana dari aksi korporasi di pasar modal tersebut selalu meningkat dari tahun ke tahun.
“Kami yakin pada 2017 ini angkanya akan terus meningkat, sehingga peran pasar modal dalam mewujudkan pembangunan akan semakin dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Pencapaian tersebut, kata Yulianto, juga merupakan cerminan dari kekuatan ekonomi Indonesia, dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta koordinasi dengan pemerintah dan Bank Indonesia dalam memajukan pasar modal Indonesia.
BEI menargetkan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2020.
Sampai penutupan perdagangan Kamis lalu, rata-rata nilai transaksi harian bursa pada 2016 meningkat 30,03 persen dibanding pada 2015. Rata-rata frekuensi transaksi harian tumbuh 18,91 persen dibanding pada tahun sebelumnya.
Rata-rata volume transaksi harian juga naik 31,36 persen dibanding pada 2015. Sedangkan kapitalisasi pasar meningkat 18,18 persen dibanding pada 2015.
ABDUL MALIK