Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Klarifikasi Soal Rekaman Suara Pilot Citilink Mabuk  

image-gnews
Citilink. TEMPO/Imam Sukamto
Citilink. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.COJakarta - Beberapa hari lalu di media sosial beredar rekaman yang diduga suara pilot Citilink yang sedang mabuk. Rekaman itu meluas dan dikutip oleh media sebagai suara pilot Tekad Purna yang akan menerbangkan pesawat Citilink rute Surabaya-Jakarta pada Rabu, 28 Desember 2016.

Seorang penumpang bernama Eddy Roesdiono mengklarifikasi bahwa rekaman itu bukan suara pilot, melainkan suaranya yang menirukan ucapan pilot yang terdengar di kabin sebelum pesawat lepas landas. "Betul, itu saya menirukan suara pilot. Saya enggak tahu siapa yang menyebarkan, itu suara asli," kata Eddy saat dikonfirmasi Tempo, Sabtu, 31 Desember 2016.

Eddy mengatakan rekaman itu ia buat karena seorang teman di salah satu grup WhatsApp-nya ingin mendengarkan suara pilot yang terdengar mabuk. "Sekitar pukul 08.30 saya turun dari Citilink, cerita sama teman-teman di WhatsApp bahwa saya hampir saja diterbangkan oleh pilot yang kurang fit," ujar Eddy. "Teman tanya kayak apa suaranya? Tolong dong kamu tirukan lewat rekaman WhatsApp. Saya tirukanlah itu."

Rekaman suara Eddy lantas menjadi viral dan disebut sebagai suara asli Kapten Tekad Purna. Bahkan Vice President Corporate Communication Citilink Benny Butarbutar mengkonfirmasi rekaman tersebut sebagai ucapan yang dikeluarkan Tekad menjelang keberangkatan.

Baca: Pilot Mabuk, CEO Citilink Albert Burhan Mundur

Eddy mengaku ia sama sekali tidak berniat bermain-main dengan keadaan ini. Ia pun menyesalkan karena media tidak mengkonfirmasi terlebih dulu ihwal rekaman itu kepada dirinya.

Meski demikian, Eddy mengaku tak mengada-ada saat menirukan ucapan Tekad. Hanya, ada bagian-bagian yang kurang jelas ia dengar sehingga ia keliru saat menirukannya.

Pada rekaman suara Eddy terdengar, "Selamat pagi, ini kapten Anda, nama saya Tekad something. Dan di sebelah saya First Officer Budi Sejarah. Kita akan terbang ke Cengkareng, Surabaya is good, Cengkareng is also good, everything is good. Kita sudah ready, dan kita aaah kita sudah alreadyAlready lima menit lagi kita alreadyAnd then we will be flying in five minutes alreadyThis are your flight attendant, Rita and… (grebeg grebeg grebeg) Rieke, Reike, oh, Rieke, and and and we will, we will ready, yes we will ready."

Baca: Grebeg Grebeg, Ini Ocehan Pilot Citilink yang Diduga Mabuk

Eddy mengatakan dia saat itu tak jelas mendengar nama Kapten Tekad. Dengan demikian, pada rekaman ia sebut Tekad something. "Tapi, karena saya anggap teman-teman saya cerdas, makanya mereka tahu maksud something itu adalah sesuatu yang saya enggak tahu," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya, Eddy juga mengaku kurang jelas saat mendengar nama kopilot Bayu Segara. Dengan demikian, pada rekaman itu ia menyebutkan Budi Sejarah.

Soal suara grebeg grebeg grebeg, Eddy mengatakan itu hanya onomatope untuk menjelaskan adanya suara berisik di kokpit. "Celakanya, yang mengunggah viral itu dianggap bagian dari kalimat pilot," katanya.

Terdengarnya suara pilot yang melantur di kabin pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG800 itu membuat manajemen Citilink diprotes penumpang. Akibatnya, pimpinan Citilink memberhentikan Tekad Purna.

MAYA AYU PUSPITASARI

Baca juga:
Pesawat Kargo Susi Air Tergelincir di Bandara Ilaga, Papua
Menjelang Tutup Tahun, Sri Mulyani Gelar Rapim di Kemenkeu

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ikatan Pilot Indonesia Tegaskan Sikap Netral di Pilpres 2019

2 Januari 2019

Ketua Umum Ikatan Pilot Indonesia, Captain Rama Noya, saat menjelaskan soal tragedi kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di Graha Dirgantara, Halim Perdana Kusuma. 2 November 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Ikatan Pilot Indonesia Tegaskan Sikap Netral di Pilpres 2019

IPI menyerahkan hak politik pilpres 2019 kepada masing-masing anggotanya.


Pilot AirAsia Asal Indonesia Meninggal Mendadak dalam Penerbangan

26 Januari 2018

22_ekbis_airasia
Pilot AirAsia Asal Indonesia Meninggal Mendadak dalam Penerbangan

Satu penerbangan AirAsia dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Bandung, Jawa Barat dialihkan ke Bandara Internasional Senai Johor pada hari Rabu lalu.


Pilot Asing Rela Ditempatkan di Papua dan Bergaji Murah

25 Januari 2018

Selain sistem persenjataan, Tu-22M3 Backfire akan medapatkan avionik terbaru, termasuk navigasi, peralatan radio-elektronik yang canggih. Pembom ini akan mendapatkan sistem radio elektronik SVP-24-22, radar NV-45, peningkatan ergonomi kokpit untuk kenyaman pilot, dan sistem onboard baru. scout.com
Pilot Asing Rela Ditempatkan di Papua dan Bergaji Murah

Menhub menyebutkan ada 600 pilot yang masih menganggur.


Pilot India Berkelahi Saat Pesawat Terbang Bawa 338 Orang

5 Januari 2018

Pesawat Jet Airways yang tergelincir dari landasan pacu sebelum lepas landas di bandara di Goa, India 27 Desember 2016. Sedikitnya 15 orang luka-luka dalam insiden ini. Angkatan Laut India/Departemen Pertahanan India/Handout via Reuters
Pilot India Berkelahi Saat Pesawat Terbang Bawa 338 Orang

Dua pilot wanita India diskorsing setelah berkelahi dalam kokpit saat pesawat Jet Airways terbang membawa 338 orang.


Menteri Budi Gandeng BNN Evaluasi Gaya Hidup Pilot, Seperti Apa?

23 Desember 2017

Menurut ketua RW keseharian Maesa Pilot Lion Air yang mengkonsumsi sabu terbilang baik dan sering berbaur dengan tetangga.
Menteri Budi Gandeng BNN Evaluasi Gaya Hidup Pilot, Seperti Apa?

Kementerian Perhubungan akan menggandeng Badan Narkotika Nasional untuk mengevaluasi gaya hidup pilot.


Pilot di Bandara Husein Sastranegara Mendadak Dites Urine

21 Desember 2017

Petugas menguji sampel urine milik pramugari dan pilot berbagai maskapai di Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, 23 Juni 2016. Tes ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang pesawat terutama saat mengahadapi arus mudik lebaran. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Pilot di Bandara Husein Sastranegara Mendadak Dites Urine

Angkasa Pura II menggelar tes urine secara mendadak kepada pilot menjelang libur akhir tahun.


Lion Air Ancam Pecat Pilotnya yang Tertangkap Gunakan Sabu

5 Desember 2017

Pesawat Lion Air dan Batik Air. Dok. TEMPO/Fahmi Ali
Lion Air Ancam Pecat Pilotnya yang Tertangkap Gunakan Sabu

Polisi menangkap pilot Lion Air yang sedang menggunakan narkoba.


Lagi, Pilot Lion Air Ditangkap Saat Konsumsi Narkoba

5 Desember 2017

Pesawat Batik Air dan Lion Air. TEMPO/Imam Sukamto
Lagi, Pilot Lion Air Ditangkap Saat Konsumsi Narkoba

Polisi kembali menangkap pilot Lion Air yang diduga sedang mengkonsumsi narkoba.


Pilot Garuda Rasis, Pengamat: Bea dan Cukai Berhak Cek Bawaan Kru

20 November 2017

Ilustrasi Garuda Indonesia. TEMPO/Tony Hartawa
Pilot Garuda Rasis, Pengamat: Bea dan Cukai Berhak Cek Bawaan Kru

Seorang pilot Garuda melontarkan kata-kata rasis ketika petugas Bea dan Cukai akan memeriksa bawaan kru. Padahal itu merupakan hak Bea dan Cukai.


Garuda Indonesia Berikan Sanksi untuk Pilot Rasis

20 November 2017

Ilustrasi Garuda Indonesia. Dok. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Garuda Indonesia Berikan Sanksi untuk Pilot Rasis

Garuda Indonesia menyatakan sudah melakukan investigasi dan memberi sanksi kepada pilotnya yang berkata rasis.