TEMPO.CO, Bandung - Gubenur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta produsen tidak menaikkan harga barang akibat naiknya ongkos logistik karena kemacetan yang terjadi sebagai dampak pengalihan angkutan berat menghindari Jembatan Cisomang di Jalan Tol Purbaleunyi. “Kita meminta para pemasok dan produsen tidak menaikkan biaya logistik karena ini kan bersifat sementara,” kata dia di Bandung, Rabu, 28 Desember 2016.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan, mengatakan kemacetan yang terjadi di jalan tol serta jalan alternatif kendaraan berat di jalur lama Purwakarta-Padalarang hanya sementara karena arus kendaraan bercampur dengan arus liburan jelang Tahun Baru 2017. “Nanti setelah liburan tidak sepadat ini, saya kira tidak ada alasan menaikkan harga produksi akibat biaya logistik,” kata dia.
Menurut Aher, belum ada laporan mengenai risiko pasokan barang berkurang akibat jalanan yang macet saat ini karena pengalihan arus kendaraan berat keluar jalan tol dulu menghindari Jembatan Cisomang di Jalan Tol Purbaleunyi. “Sementara ini enggak ada keluhan pasokan barang, tidak ada sama sekali, keluhannya di kemacetan saja,” ujarnya.
Aher mengatakan pengalihan kendaraan berat di jalan tol itu merupakan solusi paling efektif saat ini. “Namun mudah-mudahan kita cari jalan keluar, nanti kita bicarakan dengan Polda, TNI, dan berbagai pihak, bagusnya seperti apa,” ucap dia.
Alternatif dengan menunda lintasan kendaraan berat selama libur tahun baru pun dikhawatirkan malah memicu pasokan barang berkurang. Aher membandingkannya dengan situasi jelang hari Lebaran. Saat itu, pemasok barang diberi kesempatan lebih dulu menyiapkan stok barangnya. “Sekarang tidak ada pemadatan pasokan barang karena jalannya sudah padat, apalagi saat ini menjelang liburan,” kata dia.
Menurut Aher, jalan lama Purwakarta-Padalarang dulunya merupakan jalan utama. Saat ini menjadi lebih padat karena pengguna jalan makin bertambah akibat daya tampung jalan tol lebih besar ketimbang jalan lama. “Dulu, jalan itu sempit, tapi hanya itu jalannya. Sekarang ada alternatif namanya tol, luas. Sekarang ketika masuk lagi ke jalan itu, terasa sempit banget,” kata dia.
Aher mengaku masih optimis kemacetan yang terjadi akibat pengalihan ruas jalan itu tidak akan mengurangi arus kunjungan wisatawan pada masa liburan tahun baru ini. “Gimana tidak optimis, mau ke mana lagi orang, yang paling enak, yang paling indah, yang paling dekat, yang paling murah Jawa Barat,” kata dia.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Hening Widiatmoko mengatakan ada kekhawatiran kemacetan di jalur logistik Bandung-Jakarta itu bakal memicu kenaikan harga barang. “Banyak bisnis yang tergantung pasokan akhirnya terlambat karena transportasi terhambat di jalan tol yang macet,” kata dia saat dihubungi, Rabu, 28 Desember 2016.
Hening mengatakan, saat ini belum terlihat indikasi kenaikan harga barang akibat hambatan di jalur logistik tersebut. “Belum terasa langsung, mungkin karena masih ada alternatif jalan lain,” kata dia.
Menurut Hening, kemacetan jalan yang mengganggu jalur logistik bisa berpengaruh pada harga barang jika situasinya berlangsung lama. “Kondisi ini belum terlihat apakah ada imbasnya untuk kenaikan harga, tapi kalau berlangsung lebih dari 2 minggu, pasti ada,” kata dia.
AHMAD FIKRI