TEMPO.CO, Jakarta - Rajawali Group telah menyepakati perjanjian jual-beli dengan Federal Land Development Authority (FELDA) Malaysia melalui anak perusahaannya, FIC Properties Sdn Bhd (FICP), perihal penjualan saham PT Eagle High Plantation Tbk (EHP). EHP adalah salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Deputi Direktur Pelaksana Rajawali Group Satrio Tjai mengatakan, dari kerja sama yang dijalin, FICP akan memperoleh 37 persen saham milik EHP dengan total nilai sebesar US$ 505,4 juta. Namun Satrio masih enggan menjelaskan lebih rinci perihal proses akuisisi tersebut. “Kesepakatan ini telah selesai, tapi masih menunggu persetujuan dari otoritas terkait di kedua negara (Malaysia dan Indonesia),” kata Satrio dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 23 Desember 2016.
Menurut Satrio, kesepakatan dengan perusahaan Malaysia tersebut diawali dengan negosiasi panjang. Ia berharap, dari hasil penandatanganan kerja sama, hubungan bilateral di antara kedua negara dapat lebih kuat. Selain itu, mampu memberikan peningkatan kemitraan yang solid antara Indonesia dan Malaysia. Kerja sama tersebut bisa diupayakan untuk meningkatkan industri minyak sawit global melalui Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries).
Satrio menambahkan, Rajawali Group adalah salah satu korporasi bisnis terbesar di Indonesia. Ia mengklaim Rajawali Group telah mampu mengelola berbagai industri di Indonesia, antara lain hotel dan properti, pertanian, pertambangan, infrastruktur, transportasi, dan media.
Menurut Satrio, selama tiga dekade terakhir, pihaknya telah membangun reputasi yang solid untuk investasi strategis, termasuk membangun jaringan televisi swasta pertama di Indonesia melalui Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Selain itu membangun operator seluler Excelcomindo dan Taxi Express. Ia mengklaim Rajawali Group juga mampu mengembalikan kejayaan semen terbesar di Indonesia, PT Semen Gresik Tbk, serta industri rokok PT Bentoel International Investama Tbk.
DANANG FIRMANTO
Baca:
Kayung Agro Lestari Resmi Operasikan Pabrik Kelapa Sawit
Kemenperin Ajukan Berau Jadi Zona Pengembangan Sawit
BPDP-KS Siapkan Komite Peremajaan Sawit