TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan Dinas telah menyiapkan kantong parkir guna mengantisipasi larangan angkutan berat pada libur Natal yang dikhawatirkan merembes ke jalur arteri. Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 781 Tahun 2016, angkutan berat yang melintas di jalan tol pada 23-26 Desember 2016 bakal dibatasi.
Kendaraan yang diperbolehkan melintas antara lain angkutan bahan bakar minyak dan gas, angkutan ternak, bahan makanan pokok, serta antaran pos. “Yaitu masuk di jalan tol dari Merak sampai Cipularang sampai Breksit, jalan tol dari Jakarta menuju Jagorawi, juga jalan tol dari Jakarta menuju Cipularang,” kata Dedi, Rabu, 21 Desember 2016.
Baca: Antisipasi Libur Akhir Tahun, Citilink Tambah 37.080 Kursi
Dedi mengatakan puluhan kantong parkir sudah disiapkan, di antaranya di jalur Pantura sepuluh titik, di jalur tengah dari Bandung menuju Sumedang empat titik, di jalur selatan empat titik, jalur Jakarta-Ciawi-Sukabumi empat titik, serta jalur Purwakarta-Cikamurang dua titik.
Menurut Dedi, tidak hanya jalan tol, sejumlah jalur jalan di Jawa Barat rawan macet. Dia mencontohkan, di jalur Bandung-Sumedang-Cirebon yang wara-wiri lintasan angkutan batu bara, misalnya, menjadi titik rawan kemacetan ditambah dengan lonjakan kendaraan libur Natal dan tahun baru. “Jawa Barat ini lintasan sekaligus tujuan,” ujarnya.
Baca: Natal dan Tahun Baru, Menteri Perdagangan Jamin Stok Aman
Kantong parkir serupa akan disediakan saat kepadatan arus kendaraan menjelang libur pergantian tahun baru. “Jawa Barat sebagai lintasan dan tujuan jalan-jalannya akan dipakai, baik di selatan, tengah, maupun utara. Minimal kita siapkan kantong parkir, tapi kita imbau untuk tunda perjalanannya,” tutur Dedi.
Lonjakan arus kendaraan di Jawa Barat diperkirakan akan naik 30-35 persen dibandingkan libur Natal dan tahun baru tahun lalu. “Mudah-mudahan tidak terlalu banyak ke Jawa Bara, tapi kita juga tidak bisa tentukan,” ucapnya.
Ketua Organda Jawa Barat Dedeh T. Widarsih mengklaim pengusaha angkutan sudah mengantisipasi larangan perjalanan bagi angkutan darat. “Biasanya memang ada larangan itu. Pengusaha sudah siap. Sudah biasa,” katanya saat dihubungi, Rabu, 21 Desember 2016.
AHMAD FIKRI