TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menceritakan pengalamannya ketika ditanya oleh pihak swasta yang telah mendapatkan kesempatan dari pemerintah untuk membangun refinery atau kilang minyak sendiri. Pernyataan itu dilontarkan usai terbitnya Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 35 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Pembangunan Kilang Minyak di Dalam Negeri oleh Badan Usaha Swasta.
Baca: Pertamina Pilih Mitra Pembangunan Kilang Bontang Akhir 2017
Dengan aturan tersebut, maka perusahaan swasta diizinkan membangun kilang minyak. "Kalau kami bikin refinery off-takernya (pembeli) siapa? Jawaban saya kalau mau off-takernya Pertamina ya bilang sendiri ke Pertamina. Tidak boleh melalui tangan pemerintah," kata Ignasius Jonan saat memberikan sambutan di acara Diskusi Akhir Tahun Minyak dan Gas Bumi di Hotel JS Luwansa, Senin, 19 Desember 2016.
Jonan menambahkan, jika pihak swasta ingin membangun kilang minyak, maka pemerintah akan langsung memberikan izin niaga umum, sehingga pihak swasta juga bisa membangun pompa bensin sendiri. "Itu bisa dilakukan, dan juga boleh ekspor. Jadi ini free saja. Kalau ada batasan memenuhi kebutuhan nasional, itu diatur sesuai market," ujar Jonan.
Baca: Sinergi BUMN Kilang Balikpapan Tingkatkan Nilai Tambah
Menurut Jonan sebenarnya kapasitas kilang di Indonesia secara keseluruhan sebesar 1,16 juta bph, namun yang beroperasi hanya 800 ribu bph. Ini berarti sudah bertahun-tahun kilang tidak tumbuh. "Arahan presiden sekurang-kurangnya kebutuhan nasional kapasitas kilangnya harus sama. Ada yang bilang, kapasitas kilang kita ini sudah tidak efisien. Ya dibikin efisien. Wong tantiemnya besar kok," kata Jonan.
Menurut Jonan pembangunan proyek kilang yang terakhir dilakukan oleh Pertamina adalah di Bontang. Karena itu Jonan mempersilakan pihak swasta untuk mencari partner di kilang mana mereka akan melakukan eksplorasi.
"Jadi ini hal penting untuk industri oil and gas. Bahwa kedepan itu kita harus memperkenalkan dua hal, satu efisiensi. Karena harga migas nggak akan ada yang bisa nentukan. Kedua, harus belajar kompetitif. Harus bisa mulai memahami pasar. Jangan bikin sesuatu trus tanya off taker-nya siapa," kata Jonan.
DESTRIANITA