TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubngan meluncurkan dua unit Kapal Negara Kenavigasian, Jumat, 16 Desember 2016.
Kapal yang dibangun sejak tahun 2015 oleh Galangan Kapal PT Dumas Tanjung Perak Shipyards Surabaya ini berjenis Kapal Induk Perambuan yang diberi nama KN Kunyit dan KN Maratua. Rencananya, kedua kapal ini ditempatkan pada pangkalan Distrik Navigasi Kelas II Banjarmasin dan Distrik Navigasi Kelas III Tarakan.
“Semoga nantinya keberadaan Kapal Induk Perambuan ini mampu memperkuat armada kapal kenavigasian serta dapat meningkatkan keandalan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) demi mendukung terciptanya keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan Indonesia,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tonny Budiono seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 16 Desember 2016.
Sejak 2015 hingga 2017, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah membangun 20 unit Kapal Kenavigasian, termasuk di antaranya 2 (dua) unit Kapal Induk Perambuan yang baru saja diluncurkan ke kolam pelabuhan Galangan Kapal PT. Dumas Tanjung Perak Shipyards. Kegiatan pembangunan kapal-kapal tersebut untuk menambah jumlah armada kapal negara kenavigasian karena banyak yang sudah berumur tua.
Simak: 12 Pahlawan di Uang Baru, dari Sukarno sampai Simatupang
Tonny juga berpesan kepada PT Dumas Tanjung Perak Shipyards agar dalam proses pembangunan kapal dapat selalu memperhatikan tiga aspek yaitu Quality, Cost dan Delivery sehingga pembangunan kapal dapat selesai tepat waktu atau bahkan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan. Adapun dalam pengoperasian kapal ini, dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Hingga 2017, Tonny menerangkan, Indonesia masih membutuhkan banyak sekali tenaga pelaut khususnya untuk mengoperasikan puluhan unit kapal navigasi baik yang telah eksisting maupun yang kini sedang dalam proses pembangunan sehingga penyiapan SDM di sektor pelayaran ini harus dilakukan seiring dengan proses pembangunan kapal. “Saya berharap semoga kapal-kapal ini dapat dijaga dan dirawat dengan baik agar kondisi teknisnya terus terjaga dan selalu laik laut sehingga dapat diandalkan ketika menjalankan tugas kenavigasian,” ujar Tonny.
INGE KLARA