TEMPO.CO, Surabaya – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) bekerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III guna mengelola dana collection layanan kepelabuhanan dan pembayaran gaji (payroll). Keduanya juga tengah mengembangkan sistem transaksi supply chain financing untuk pengguna jasa perusahaan operator pelabuhan tersebut.
“Mulai 1 Januari 2017 semua pelayanan di Pelindo III akan go online sehingga butuh peran perbankan,” kata Direktur Keuangan Pelindo III U. Saefudin Noer seusai penandatanganan kerja sama di Hotel Ciputra World Surabaya, Rabu, 14 Desember 2016.
Saefudin mengatakan kerja sama pengelolaan dana dengan BNI tak hanya mencakup penyediaan layanan penyaluran gaji bagi karyawan Pelindo III menggunakan channel BNI Direct. Namun juga mengembangkan sistem transaksi supply chain financing dengan para pengguna jasa. Sistem ini diharapkan mampu memperbaiki kinerja pelayanan dan keuangan Pelindo III.
Ia mencontohkan, untuk resi dan tracking secara online, pengguna jasa tak akan kesulitan mencari info dan melakukan pembayaran. “Ini untuk mengontrol agar tidak terjadi kebocoran transaksi atau pungutan liar, karena bisa tahu secara real time,” tutur Saefudin.
BNI dan Pelindo III akan merumuskan skema khusus pembiayaan kepada pengguna jasa berupa talangan dengan beberapa kriteria tertentu. “Kami akan menyiapkan dashboard, sistem monitoring, sampai pengelolaan sistem berbasis teknologi informasi,” kata Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional Banking BNI Adi Sulistyowati.
Sistem pembayaran untuk peti kemas pun didesain agar pengguna jasa cukup membayar melalui e-channel, seperti anjungan tunai mandiri (ATM), Internet banking, mobile banking, dan SMS banking. “Tidak perlu lagi mengandalkan outlet, karena aktivitas pelabuhan berlangsung selama 24 jam.”
Bagi Pelindo III, kerja sama tersebut dianggap efisien sekaligus mengoptimalkan fungsi dana. Sebelumnya, kerja sama dengan BNI dalam hal penggajian sudah dilakukan dengan proses administrasi dilakukan kantor-kantor cabang Pelindo III di daerah. “Dengan sentralisasi dari kantor pusat, nanti teman-teman di cabang bisa lebih berfokus pada operasional dan pelayanan,” kata Saefudin.
ARTIKA RACHMI FARMITA