TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang tak tergiur dengan potongan harga alias diskon saat berbelanja? Sejumlah toko dalam jaringan atau situs dagang elektronik menggunakan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) untuk mengobral produk. Sekitar 200 situs belanja ambil bagian dalam perhelatan yang digelar pada 12-14 Desember 2016 ini.
Bukan hanya pembeli yang senang, melainkan pengelola pun meraup untung berlipat. Bukalapak.com misalnya, mencatat 400 ribu transaksi jual-beli di situsnya selama dua hari Harbolnas.
Baca: Online Shop Yakin Harbolnas Akan Dongkrak Transaksi Belanja
Brand Manager Bukalapak Ambrosia Tyas mengatakan sebagian besar pengguna tertarik pada diskon dan fitur khusus selama Harbolnas. "Transaksi mengalami kenaikan lima kali lipat dibandingkan dengan Harbolnas-nya Bukalapak tahun 2015," kata Ambrosia alias Oci kepada Tempo, Rabu, 14 Desember 2016.
Bukalapak tak hanya menawarkan diskon jumbo. Pembeli diberi kemudahan untuk melakukan tawar-menawar dengan penjual sampai tiga kali untuk satu jenis barang. Adapun produk yang paling banyak diincar pembeli adalah telepon pintar (smartphone), laptop, dan kamera. "Mereka tertarik karena pengalaman berbelanja yang berbeda," kata Oci.
Baca: Heboh Harbolnas 1212, Kenapa YLKI Minta Konsumen Waspada?
Tak hanya Bukalapak, Lazada Indonesia melaporkan total omzet pada hari pertama Harbolnas mencapai Rp 143,3 miliar. Pembeli mengincar produk busana, perabotan rumah tangga, serta alat kesehatan dan kecantikan.
Untuk kategori elektronik, tercatat 23.400 pembelian telepon seluler dan sabak (tablet), 3.400 pembelian gawai dan arloji cerdas (smartwatch), serta 155 drone. Produk termahal yang tersedia senilai Rp 175 juta. Transaksi terbesar yang dilakukan pembeli mencapai Rp 367,5 juta.
Lazada bekerja sama dengan sekitar 1.500 pedagang usaha kecil menengah dalam program Online Revolution 2016. Mereka menawarkan potongan harga hingga 70 persen sampai hari ini.
PUTRI ADITYOWATI