TEMPO.CO, Jakarta - Bank Mandiri menargetkan dapat bersinergi dengan setidaknya lima bank pembangunan daerah (BPD) untuk menerbitkan kartu prabayar E-Money BJB tahun depan. Yang terkini, ujar Senior Vice President Transaction Banking Retail Bank Mandiri Rahmat Broto Triaji, Mandiri bekerja sama dengan Bank Jabar dan Banten (BJB). "Tahun depan minimal lima," ucap Rahmat di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat, 9 Desember 2016.
Selain bekerja sama dengan BJB, kata Rahmat, Bank Mandiri sebelumnya merangkul BPD Bali untuk co branding e-money. Rahmat pun menjelaskan, pihaknya memprioritaskan bersinergi dengan BPD untuk mengoptimalkan transaksi uang elektroniknya. "Karena mereka kebanyakan bertransaksi untuk transportasi, jadi kami bidik daerah yang ada jalan tolnya, misalnya," tuturnya.
Saat ini, ujar Rahmat, porsi penggunaan e-money untuk transaksi tol baru sebesar 30 persen dibanding transaksi tunai. "Jadi peluangnya masih besar sekali."
Dalam kerja sama tersebut, Bank Mandiri menyediakan layanan infrastruktur teknologi E-Money. "Kami sharing network dengan mereka daripada mereka berinvestasi mahal dan perlu waktu lama untuk deployment ke merchant," ucapnya.
Bank Mandiri menargetkan transaksi menggunakan E-Money bisa menembus Rp 500 miliar per bulan pada 2017. Adapun rata-rata transaksi per bulan sepanjang tahun ini mencapai lebih dari 36 juta transaksi atau senilai lebih dari Rp 327 miliar per bulan.
"Yang transaksi co branding masih kecil, sekitar 100 ribu, sisanya dari bank kami sendiri," ujar Rahmat. Hingga Oktober 2016, Bank Mandiri tercatat telah menerbitkan total 8,4 juta keping E-Money.
GHOIDA RAHMAH