TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, akan sangat bagus apabila anggaran pendidikan yang mencapai 20 persen dari APBN dialokasikan ke riset pengembangan (research and development) dan inovasi. Apabila hal tersebut direalisasikan, kualitas dan efektivitas anggaran pendidikan dapat meningkat.
Sri Mulyani menyatakan, anggaran pendidikan saat ini sudah meningkat sangat tajam. “Saat ini, fokus dalam berbagai pembahasan yang terkait dengan anggaran pendidikan adalah mengenai kualitas dan efektivitas," kata Sri Mulyani dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa, 6 Desember 2016.
Selama ini, Sri Mulyani berujar, terdapat berbagai pemikiran menggunakan anggaran pendidikan untuk investasi atau belanja yang memiliki pengaruh nyata untuk memperbaiki daya saing dan inovasi. "Apakah dalam bentuk riset dan teknologi yang sudah dilakukan oleh Kementerian Riset dan Teknologi selama ini," tuturnya.
Menurut Sri Mulyani, anggaran pendidikan seharusnya tidak hanya digunakan untuk belanja modal yang bersifat kurang produktif, seperti membangun gedung atau membangun universitas. "Tapi memang lebih kepada aktivitas dari sisi penelitian dan inovasi," ujarnya.
Untuk memperbaiki daya saing tersebut, Sri Mulyani menegaskan, dibutuhkan komitmen untuk meningkatkan belanja di bidang riset. "Bukan masalah kemauan atau kebutuhan,, tapi bagaimana menggunakan anggaran itu. Itu merupakan pekerjaan rumah bagi kita bersama," katanya. *
ANGELINA ANJAR SAWITRI