TEMPO.CO, Jakarta - Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengalami peningkatan sejak 121 tahun berdiri. Hal tersebut tercermin dari jumlah aset dan laba bersih yang mengalami pertumbuhan tiap tahunnya.
Wakil Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengatakan jumlah aset perusahaan hingga kuartal III 2016 atau September lalu telah mencapai Rp 894 triliun.
"Di usianya yang ke-121 tahun ini, di posisi bulan kesembilan pada September kemarin, BRI sudah membukukan aset itu Rp 894 triliun. Kemudian aset itu dibentuk oleh dana masyarakat yang dikelola BRI sekitar Rp 653 triliun," kata Sunarso saat ditemui di Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan, Ahad, 4 Desember 2016.
Dari jumlah dana pihak ketiga (DPK) itu, Sunarso menyebut Rp 603 triliun telah disalurkan dalam bentuk kredit atau pinjaman dengan kualitas yang sangat baik. Sebab rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di tengah industri yang tinggi, BRI bisa menjaga kualitas NPL-nya di angka 2,2 persen.
Karena itu hingga kuartal III kemarin BRI mampu mencatatkan perolehan laba bersih mencapai lebih dari Rp 18 triliun.
"BRI mampu membukukan laba selama sembilan bulan Rp 18,2 triliun dan makin siap. Karena kami sudah mengoperasikan satelit sendiri dan kemudian didukung oleh jaringan elektronik yang mendukung akan sangat siap untuk menjangkau di seluruh Tanah Air," katanya.
Sunarso menambahkan, hingga saat ini Bank BRI telah memiliki 10.637 outlet dan juga ditunjang 23.807 jaringan automatic teller machine (ATM), dan lebih dari 223 ribu mesin electronic data capture (EDC) di seluruh Indonesia. Selain itu, untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, BRI telah memiliki 73 ribu keagenan BRILink.
DESTRIANITA