TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir berharap jumlah nasabah yang melantai di bursa (IPO) tahun depan akan lebih banyak dibandingkan tahun ini. Namun ia belum menargetkan jumlah spesifik.
"Kami belum bisa bilang targetnya secara spesifik karena masih dalam tahap finalisasi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)," kata Silvano di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 2 Desember 2016. Namun secara keseluruhan, Mandiri Sekuritas menargetkan pertumbuhan 15-20 persen tahun depan.
Silvano mengatakan IPO merupakan keputusan strategis perusahaan. Menurut dia, perusahaan memutuskan untuk IPO bukan karena semata-mata ada insentif tertentu yang ditawarkan. Perusahaan butuh persiapan matang untuk IPO.
Salah satu persiapannya adalah memastikan besar perusahaan sudah cukup menjamin likuiditas saham yang ditawarkan. "Kalau size company-nya masih belum pas, IPO-nya kecil. Kasihan emiten dan investornya," kata dia.
Namun Silvano tak menampik bahwa insentif IPO akan sangat membantu calon emiten karena akan mempengaruhi biaya transaksi keseluruhan. "Dengan insentif, kami juga jadi mudah meyakinkan calon emiten," kata dia.
Ia juga akan menyambut baik jika proses IPO bisa dipercepat. Selama ini, proses melantai di bursa memakan waktu selama enam bulan. "Kami mendukung OJK dan BEI untuk memastikan due diligence dengan tidak terus menerus memotong waktu approval. Tapi kalau boleh mempercepat, kami sangat senang," katanya. Ia mengaku siap berdiskusi dengan OJK dan BEI untuk membahas kemungkinan pemangkasan proses IPO.
VINDRY FLORENTIN