TEMPO.CO, Jakarta - Angka kecelakaan penerbangan di Papua berdasarkan data statistik semakin tinggi. Ketua Umum Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Alvin Lie mengatakan salah satu penyebab tingginya kecelakaan adalah kebijakan pemerintah yang kurang memperhatikan aspek geografis Papua.
Alvin menjelaskan, dari kajian yang di lakukan Japri, masih ada kelemahan-kelemahan terkait dengan kebijakan penerbangan di Papua, sehingga perlu ditinjau kembali. Peninjauan ini, ucap Alvin, untuk memastikan pembuat kebijakan sangat fasih dengan kondisi di Papua.
"Jangan juga generalisasi kebijakan yang berlaku di Jawa secara umum juga diberlakukan di Papua. Perlu ada kebijakan khusus untuk menyesuaikan tantangan yang ada di Papua," ujar Alvin dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu, 30 November 2016.
Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini menjelaskan, sejauh ini, semua kebijakan sifatnya berlaku umum di seluruh Indonesia. Alvin mengambil contoh slot time. Dengan kondisi cuaca di Papua yang cepat berubah, menurut dia, hal itu akan berbahaya jika diberlakukan.
Selain itu, kemampuan pilot perlu diperhatikan. "Dengan kondisi geografis Papua, diperlukan keterampilan khusus, misalnya pilot yang akan beroperasi di Papua diwajibkan mengikuti mountain flying training atau terbang di daerah pegunungan," tutur Alvin.
TONGAM SINAMBELA | NN